TFR

View Original

Lintas disiplin: Masa depan industri kreatif

Read in English

Banyak yang berkata kita harus fokus pada satu hal untuk bisa menguasainya. Namun, dalam industri kreatif di mana hampir semua bidang saling berhubungan, bisakah kita menguasai berbagai keterampilan dari berbagai bidang dan menjadi hebat dalam mengerjakannya?

Dilahirkan oleh operator telekomunikasi IM3, Collabonation pada tahun 2020 menyatukan tujuh musisi untuk menciptakan tiga lagu pada Collabonation CAMP. Ketujuh musisi tersebut adalah Iga Massardi, Kunto Aji, Hindia, Petra Sihombing, Asteriska, Rendy Pandugo, dan Sal Priadi.

Setelah lagu-lagu tersebut diluncurkan dan mendapatkan respon positif para penonton, IM3 Ooredoo menantang para musisi untuk membuat film pendek yang terinspirasi dari lagu yang mereka ciptakan. Tiga sutradara juga terlibat dalam pembuatan film pendek tersebut, yaitu Naya Anindita, Gianni Fajri, dan Surya Penny.

Tim Pegulat, disutradarai oleh Sal Priadi dan Kunto Aji, menceritakan kehidupan Tim, diperankan oleh Kristo Immanuel, sebagai karakter utama yang mengalami pergulatan aneh dalam tidurnya yang membuatnya berpikir ulang mengenai rasa bersalahnya dan kekurangannya terhadap keluarganya karena dia sibuk dengan pekerjaannya sehari-hari. Pergulatan itu menuntunnya untuk menyadari pentingnya keluarganya.

Angin di Lautan, disutradarai oleh Baskara, Iga Massardi, dan Asteriska dengan sutradara film Naya Anindita, bercerita tentang Guntur, seorang laki-laki muda yang meninggalkan ibu dan saudara laki-lakinya untuk mengarungi lautan yang mengajarkannya ketekunan demi keluarganya.

Putaran, disutradarai oleh Rendy Pandugo dan Petra Sihombing bersama dengan Gianni Fajri sebagai co-director, memilih genre fantasi. Rendy dan Petra berada dalam apa yang disebut alam semesta paralel, masing-masing memiliki misi sendiri untuk diselesaikan.

Collabonation Series 3.0 merupakan sebuah contoh proyek lintas disiplin. Musisi mampu menciptakan karya kreatif selain musik atau lagu untuk mengekspresikan ide-ide mereka atau menjelaskan lagu mereka dalam emosi dan narasi yang lebih besar.

Selain itu, musik dan film tidak dapat dipisahkan. Musik dan film bersifat dinamis dan cair, yang memberi penciptanya rasa agensi yang dapat disebut sebagai auteurisme yang sering diterapkan dalam proses produksi film dan lagu pop.

Keterkaitan lintas disiplin antar-sektor dalam industri kreatif semacam ini menimbulkan pertanyaan apakah pendekatan lintas disiplin diperlukan. Dalam proyek Collabonation 3.0, musisi dan sutradara berbagi dan menyumbangkan berbagai perspektif untuk menghasilkan inovasi inovatif dalam membuat konten.

Ambil contoh, Tim Pegulat. Film pendek ini terinspirasi dari lagu berjudul Irama yang diciptakan bersama oleh para musisi. Lagu tersebut memiliki lirik emosional yang menggambarkan perasaan yang sering kita alami saat menghadapi kesulitan, namun Kunto Aji dan Sal Priadi memilih genre komedi untuk film pendek tersebut.

Meski disajikan dengan cara yang jenaka, Tim Pegulat tetap membawa pesan inti Irama untuk memotivasi penonton agar tetap bertahan terlepas dari semua tantangan yang mereka hadapi setiap hari. Film pendek ini berhasil menginterpretasikan kembali Irama dengan cara yang berbeda, namun tetap dengan intisari yang sama: menjalani hidup kita dengan irama kita sendiri dan terus merenungkan diri kita sendiri untuk berkembang.

Meskipun musisi mungkin tidak memahami dasar-dasar pembuatan film atau cara mengoperasikan peralatan pembuatan film, pengetahuan mereka dalam mengarang dan bercerita sangat bermanfaat.

Tonton semua film pendeknya di YouTube


Artikel terkait

See this gallery in the original post

Berita

See this gallery in the original post