TFR

View Original

​​Ralph Lauren dituduh lakukan plagiarisme oleh Ibu Negara Meksiko

Jenama Ralph Lauren baru-baru ini dituduh oleh Ibu Negara Meksiko, Beatriz Gutiérrez, telah melakukan plagiarisme desain yang dibuat masyarakat asli di Meksiko melalui unggahan di Instagram resminya.

Tuduhan yang datang pada Kamis (20/10) lalu ini disampaikan istri Presiden Andrés Manuel López yang juga memimpin komisi urusan budaya ini dalam caption salah satu postingan terbarunya. 

“Hei Ralph: kami sudah menyadari bahwa Anda sangat menyukai desain Meksiko,” kata Beatriz.

“Namun, dengan menyalin desain ini, Anda melakukan plagiarisme, dan seperti yang Anda tahu, plagiarisme adalah ilegal dan tidak bermoral,” tambahnya dalam postingan yang disukai belasan ribu itu.

Pasalnya, dalam unggahan tersebut, Beatriz memperlihatkan gambar jaket berlabel Ralph Lauren yang menurutnya, desainnya cocok dengan komunitas Meksiko di daerah Contla dan Saltillo.

“Setidaknya akui itu. Dan mudah-mudahan Anda akan memberi kompensasi kepada komunitas asli yang melakukan pekerjaan ini dengan cinta dan bukan untuk keuntungan jutaan dolar,” kata perempuan bernama lengkap Beatriz Gutiérrez Müller yang ternyata juga seorang jurnalis sekaligus penulis.

Melansir Fashion Network (21/10), menanggapi hal tersebut, Ralph Lauren meminta maaf. Rumah mode asal Amerika Serikat itu mengatakan bahwa mereka menyesal dengan kejadian yang terjadi.

“Kami terbuka untuk berdialog tentang bagaimana kami bisa melakukan yang lebih baik,” kata Ralph Lauren dalam sebuah pernyataan. Bahkan, pihaknya terkejut mengetahui produk tersebut masih dijual.

“Ketika tim kami menemukan beberapa bulan yang lalu bahwa ini ada di saluran produk kami, kami mengeluarkan arahan tegas untuk menghapus item dari semua saluran,” katanya.

Meksiko secara teratur mencela merek-merek asing yang menjiplak motif, bordir, dan warna desain dari komunitas lokalnya. Bahkan, sebelum kejadian ini, Meksiko juga telah mengajukan keluhan terhadap berbagai merek pakaian besar lainnya, mulai dari Zara, Mango, hingga SHEIN.

Bahkan pada 2020 silam, Meksiko memenangkan permintaan maaf dari desainer Prancis Isabel Marant yang telah menggunakan pola tradisional dari komunitas lokal Meksiko.