TFR

View Original

Kumpulan berita fesyen dan kecantikan: Maret 2022

Aesthetic Pleasure bekerja sama dengan Bobobobo dalam meluncurkan koleksi kapsul 

Label fesyen independen asal Jakarta, Aesthetic Pleasure, bekerja sama dengan platform gaya hidup Bobobobo dalam meluncurkan koleksi tas kapsul. Koleksi ini terdiri atas beberapa produk, seperti Still Sling Wallet, tas Micro Isolation Croc, Mini Isolation Camel Double Flap, Mini Cassels Croc, dan Kill Bag.

Menggunakan bahan eksperimental, koleksi ini menonjolkan keunikan dari tas yang ringkas dan fungsional dengan desain yang dipengaruhi budaya anak muda yang tak lekang oleh waktu. Koleksi kapsul ini tersedia untuk pemesanan pada 27 Maret

Fenty Beauty siap merambah dunia metaverse

Setelah pengumuman bahwa Fenty tengah mengincar IPO senilai $3 miliar, pengacara Josh Gerben menyatakan bahwa Fenty Beauty telah mendaftarkan serangkaian merek dagang untuk Web3 dan metaverse untuk menjual kosmetik dan produk perawatan rambut secara virtual. 

Pendaftaran merek dagang ini diajukan melalui Roraj Trade LLC. Melalui pendaftaran ini, disebut juga bahwa Fenty juga berencana menawarkan “barang virtual online yang tidak dapat diunduh”  di metaverse, seperti produk perawatan rambut, aksesoris perawatan kulit, seni digital, NFT, dan foto yang dapat digunakan secara virtual.

Balance Athletica mengganti nama menjadi Vitality setelah digugat oleh New Balance

Merek baju olahraga baru Balance Athletica memutuskan untuk mengganti namanya setelah menghadapi gugatan pelanggaran merek dagang oleh New Balance terkait nama yang serupa. Gugatan ini diajukan pada November 2020 di Pengadilan Distrik AS di Massachusetts. New Balance menganggap kemiripan nama ini membingungkan pelanggan karena kedua perusahaan juga memiliki lini produk yang sama. 

New Balance menuduh Balance Atlehtica mencoba “menumpang” bisnisnya yang sudah mapan dan dikenal banyak orang. Kasus tersebut ditutup pada November 2021, dan pada 21 Maret, Balance Athletica mengumumkan pergantian namanya. 

CEO Vitality Taylor Dilk mengatakan, ia bersemangat "untuk evolusi Balance menjadi Vitality", menggarisbawahi misi mereka untuk mencapai inklusivitas serta komitmen kepada pelanggan dan fokus dalam memproduksi pakaian yang mendorong kepercayaan diri. 

Capri Holdings menunjuk mantan CEO Alexander McQueen untuk menjadi CEO Versace 

Perusahaan mode mewah Capri Holdings telah menunjuk Emmanuel Gintzburger sebagai CEO Versace, efektif sejak 12 September 2022. Sebagai CEO Versace, Gintzburger akan melapor langsung kepada Ketua dan CEO Capri Holdings John D. Idol.

Gintzburger dikenal sebagai CEO Alexander McQueen sejak Mei 2016. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Worldwide Retail and Wholesale Director untuk Saint Laurent dan sebagai International Retail Director di Lanvin.

“Saya senang Emmanuel telah bergabung dengan keluarga Versace. Dia memiliki latar belakang yang luar biasa dalam bidang fesyen mewah. Setelah saya bertemu dengannya, saya tahu dia merupakan mitra yang sempurna yang dapat membantu kami membawa Versace ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Chief Creative Officer Versace Donatella Versace.

Lanvin Group berencana untuk IPO di New York melalui SPAC

Lanvin Group, perusahaan mode di bawah naungan konglomerat asal Cina Fosun International, berencana menggelar penawaran umum perdana (IPO) di New York melalui SPAC. Berita ini diumumkan oleh Lanvin Group pada 22 Maret. 

Dalam rencana IPO tersebut, Lanvin akan bergabung dengan perusahaan SPAC Primavera Capital Acquisition Corporation dalam kesepakatan senilai $1,5 miliar (Rp21,5 miliar). Lanvin Group menargetkan untuk mengumpulkan dana senilai $544 juta (Rp7,8 miliar) dari kesepakatan ini. Dana dari hasil IPO ini akan digunakan untuk memperluas dan mempercepat pertumbuhan portofolio serta untuk strategi akuisisi di masa depan.

Merek tas Export bekerjasama dengan ilustrator Phantasien dalam koleksi edisi terbatas The Magical Escape

Merek tas Export berkolaborasi dengan ilustrator Anindya Anugrah atau lebih dikenal dengan nama Phantasien untuk meluncurkan koleksi edisi terbatas “The Magical Escape”.

Setelah melalui proses pengembangan produk kurang lebih 10 bulan, kolaborasi ini menghadirkan lima jenis produk yang dapat menunjang kegiatan alam, seperti shelter tent, bucket hat, tote bag, backpack, hingga poncho.

Dalam koleksi ini, Export dengan berani melakukan penggabungan permainan warna-dengan visual khas Phantasien yang memberi kesan imajinatif. Motif flora dipilih untuk menggambarkan narasi tentang sebuah proses pencarian akan hal baru, eksplorasi, dan bertumbuh layaknya bunga yang mekar.

Merek produk kecantikan asal Indonesia Y.O.U menerima modal Rp574,7 miliar dalam  pendanaan Seri C

Merek produk kecantikan asal Indonesia Y.O.U telah menerima modal senilai Rp574,7 miliar dalam pendanaan Seri C. Pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura GLP yang berbasis di Cina bernama Hidden Hill Capital. 

Sebagian besar dari modal ini akan digunakan untuk digunakan untuk melakukan ekspansi ritel fisik ke pasar di negara-negara negara berkembang serta untuk kepentingan penelitian dan pengembangan produk dan diversifikasi rantai pasokan.

Dengan pendanaan ini, Y.O.U telah menerima total modal sebesar Rp1 triliun atau sekitar $70 juta sejak didirikan pada 2018. Pendiri perusahaan merupakan tim yang sebelumnya bekerja di pabrikan ponsel pintar Oppo.

Tiffany & Co. bekerjasama dengan virtual influencer asal Cina AYAYI

Jenama aksesoris Tiffany & Co. mengumumkan kerjasama dengan virtual influencer asal Cina AYAYI untuk mempromosikan lini terbarunya yang disebut Knot Collection. AYAYI merupakan “meta-human” pertama yang diluncurkan oleh Ranmai Technology pada Mei tahun lalu.

Saat ini, AYAYI memiliki lebih dari 790.000 pengikut di Weibo dan Xiaohongshu. Sejak debutnya, AYAYI telah berkolaborasi dengan berbagai merek kosmetik dan merek global mewah, seperti Guerlain, M.A.C, Make Up Forever, dan L’Oréal Paris.

Influencer digital mulai banyak bermunculan di Cina setelah kebijakan keras pemerintah terhadap industri hiburan. Eksperimen influencer digital juga membuat perusahaan lebih mudah menarik audiens yang lebih muda dan memasuki dunia metaverse.