TFR

View Original

Tok! Singapura resmi izinkan Indonesia ekspor daging ayam

Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) resmi memberikan izin untuk impor daging dan produk ayam dari Indonesia. Pasalnya, sejak bulan lalu, Singapura dikabarkan mengalami krisis dan kekurangan pasokan ayam potong. Bahkan, makanan khasnya ditakutkan ikut hilang.

Namun, hal itu tampaknya kini tak perlu ditakutkan lagi. Sebab, "Dengan senang hati kami informasikan bahwa Indonesia telah disetujui untuk mengekspor daging ayam dan produk daging ayam beku, chilled, dan daging olahan ayam ke Singapura," demikian pernyataan SFA dalam situs resminya.

Indonesia menjadi salah satu pemasok daging ayam beku atau olahan untuk Singapura. Lebih lanjut, disebutkan bahwa saat ini terdapat tiga perusahaan asal Indonesia yang disetujui untuk mengirim daging ayam ke Singapura, dengan catatan persetujuan ekspor harus langsung diputuskan oleh SFA.

Melansir CNBC (30/6), perusahaan pertama adalah PT Charoen Pokphand Indonesia - Food Division dengan produk ekspor yang disetujui berupa daging ayam beku dan ayam potong.

Kedua, PT Ciomas Adisatwa - Plant Pemalang dengan produk ekspor yang disetujui berupa daging ayam beku dan ayam potong. Kemudian, pengekspor terakhir adalah PT Charoen Pokphand Indonesia TBK dengan produk ekspor yang disetujui berupa daging ayam olahan.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia berharap bisa segera mencapai kesepakatan dengan Singapura terkait rencana ekspor ayam untuk menggantikan Malaysia.

Malaysia memutuskan untuk berhenti mengekspor ayam ke Singapura dan membuat negeri Singa tersebut kekurangan pasokan ayam. Tidak hanya itu, keadaan tersebut menyebabkan kenaikkan harga nasi ayam Hainan, makanan khas Singapura, hingga 50 persen.

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Peternak Unggas Indonesia Achmad Dawami mengatakan bahwa Indonesia mengalami surplus produksi ayam. Makanya, kini Indonesia menjadi pemasok untuk Singapura bersama dengan tiga negara lain, yakni Brazil, Thailand, dan Australia.

Achmad menjelaskan bahwa Indonesia memproduksi 55 juta hingga 60 juta unggas per minggu dengan surplus 15 sampai 20 persen setelah dikonsumsi domestik. Menurutnya, dengan mengekspor ayam ke Singapura dapat membantu menutupi kesenjangan pasokan di negara tersebut.