TFR

View Original

Johnson & Johnson akhirnya akan hentikan produksi bedak mengandung asbes

Perusahaan farmasi Johnson & Johnson (JNJ) akhirnya akan menghentikan produksi bedak talk bayinya mulai tahun depan. Selaras dengan itu, perusahaan akan membuat dan menggantikannya dengan bahan tepung jagung setelah ribuan gugatan setelah menyebabkan kanker pada pengguna regulernya. 

Melansir CNN, pernyataan resmi keputusan tersebut diberikan JNJ pada Jumat (12/8) lalu. Pasalnya, disinyalir bedak yang diperuntukkan bagi bayi dan balita, bahkan orang dewasa ini mengandung asbes.

Rupanya, Johnson & Johnson telah menjadi pusat perhatian setelah dakwaan St. Louis pada 2018 silam, atas laporan 20 perempuan yang mengidap kanker ovarium akibat pemakaian bedak talk biasa pada sekitar alat vitalnya. Dengan tuntutan itu, perusahaan harus membayar ganti rugi sebesar $4,7 miliar.

Produk JNJ pun telah ditarik dari pasaran di Amerika dan Kanada pada 2019. Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 2021, JNJ ajukan banding atas denda $2.1 miliar. Lalu, ditolak pengadilan tertinggi Amerika Serikat usai perusahaan mendapat lebih dari 21.800 gugatan hukum terkait hal sama kala itu.

“Mereka dapat melindungi pelanggan dengan beralih dari bedak ke tepung jagung, seperti yang diusulkan oleh ilmuwan mereka sendiri pada awal 1973. Tetapi bedak ini lebih murah dan pemohon tidak mau mengorbankan keuntungan untuk produk yang lebih aman,” tulis pernyataan Ken Starr selaku Jaksa pengadilan, yang menyatakan bahwa perusahaan sebetulnya peka terhadap keberadaan asbes.

Walau begitu, JNJ tetap bersikukuh produknya aman. Meskipun, di sisi lain, penghentian penjualan bedak talknya akan dilakukan demi memperkuat 'asesmen portofolio perusahaan di seluruh dunia'.

“Kami terus mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio kami untuk memposisikan bisnis dengan baik untuk pertumbuhan jangka panjang. Transisi ini akan membantu menyederhanakan penawaran produk kami, menghadirkan inovasi berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan konsumen, pelanggan, dan tren global yang terus berkembang,” tulis pernyataan terkini perusahaan (12/8).

Pasalnya, JNJ sebelumnya diminta menambahkan peringatan adanya bahan berbahaya dalam produk seperti yang dilakukan bedak lain, tetapi mereka melihat itu membingungkan karena tidak sesuai.

“Posisi perusahaan soal keamanan bedak kosmetik tetap tidak berubah. Kami berdiri teguh di belakang analisis ilmiah independen selama puluhan tahun oleh para ahli medis di seluruh dunia yang menegaskan bedak bayi Johnson yang berbasis bedak aman, tidak mengandung asbes, dan tidak menyebabkan kanker,” tambahnya dalam pernyataan yang sama.