TFR

View Original

Belajar lindungi diri di dunia maya lewat komik pemenang lomba Safer with Google

Tahukah kamu, menurut data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang 2021 Indonesia mendapatkan 239,74 juta serangan siber. Lantas, DKI Jakarta menjadi target utama serangan siber di tanah air, serta beberapa provinsi lainnya seperti Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

Serangan seperti phishing, peretasan, doxing, dan bentuk lainnya jadi makin marak terjadi di dunia maya. Hal ini pun mendorong Google Indonesia bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Siberkreasi, ICT Watch, MAFINDO, dan Kreavi, mempromosikan tips Perlindungan Pertama Perkuat Keamanan Digital (P3KD) lewat kompetisi komik Safer with Google yang dibuka akhir Juni lalu.

“Google sangat berkomitmen dalam membangun internet yang lebih aman dengan terus memprioritaskan privasi, keselamatan, dan keamanan. Kami terus berusaha untuk mempermudah cara mengontrol dan mengelola privasi serta keamanan dengan setelan yang sederhana dan perlindungan otomatis,” jelas  Director of Government Affairs & Public Policy, Google Indonesia Putri Alam.

Lantas, Google mengumpulkan tips dan praktik terbaik yang praktis untuk pengguna internet Indonesia demi melindungi diri di dunia maya, termasuk langkah-langkah pertama saat terancam di internet. Dari sana, tugas para ilustrator menuangkan ide-ide kreatifnya untuk membahas tips-tips tersebut. 

Dari challenge tersebut sekitar 400 submisi masuk dalam proses seleksi yang dilakukan selama sebulan oleh tim Kreavi, dengan bantuan panel juri dari  Kok Bisa, Fergie JNX, ICT Watch, dan Siberkreasi. 

Semua kiriman dinilai berdasarkan kreativitas, keunikan, kedekatan cerita dengan pengalaman sehari-hari, serta kemampuannya menjelaskan tips-tips di atas. Dari ratusan karya yang diterima, 25 karya terbaik telah dipilih dan lima pemenang utamanya diumumkan pada Jumat (12/8) lalu. 

Lima pemenang yang terpilih berasal dari beberapa daerah yaitu Jambi, Depok, dan Jakarta. Salah satu pemenang, Muhammad Alviandi Ryanizar mengatakan, melalui kompetisi ini dirinya banyak belajar bagaimana membuat konten edukasi dalam bentuk komik, apalagi edukasi terkait dengan dunia digital. 

“Saya jadi semakin sadar akan pentingnya mengetahui apa itu data pribadi dan cara mengelolanya. Saya rasa sudah menjadi sebuah keharusan bahwa sebelum berinternet kita harus memahami bagaimana agar dapat terlindungi,” ujar Alviandi Ryanizar yang berprofesi sebagai Art Director di Seruni Creative.