TFR

View Original

Kampus Australia bersama penari Rianto lestarikan Tari Lengger dengan motion capture

Victorian College of Arts (VCA) dari Universitas Melbourne, menggarap proyek dokumentasi Tari Lengger dengan teknologi motion picture. Proyek ini dilansir sebagai usaha VCA untuk membantu melestarikan kesenian budaya asal Jawa Tengah tersebut dan berkolaborasi dengan penari Rianto.

“Saya ingin membantu melestarikan tarian, bagi generasi masa depan,” ujar penari Lengger Lanang Rianto dan rekanannya dalam situs resmi Universitas Melbourne, Sabtu (27/8).

Pasalnya, tekad Rianto mengantarkannya kepada kerjasama dengan TrakLAB VCA, salah satu sistem penangkap gerak terbesar dan tercanggih di Victoria. Rianto bekerja dengan Monica Lim, seorang calon doktor, dalam proses merekam, mendokumentasi, dan melestarikan tarian Lengger di TrakLAB.

Lengger Lanang merupakan tarian tradisional dan budaya penting bagi masyarakat Banyumas, Jawa Tengah sejak ratusan tahun yang lalu. Beberapa di antara kita boleh jadi mengetahui tarian ini sejak Lengger Lanang dipopulerkan film “Kucumbu Tubuh Indahmu” karya Garin Nugroho.

Tarian lintas-gender ini kaya akan nilai spiritual, menampilkan penari laki-laki yang berpakaian seperti perempuan. Para penari pun mampu menampilkan nilai feminin dan maskulin dalam satu penampilan.

Tidak hanya itu, sang koreografer asal Banyuwangi ini pun berharap proyek garapannya itu dapat meningkatkan rasa kepemilikan generasi muda terhadap tarian lengger. Terlebih lagi untuk menyebarluaskan kepada publik tentang tradisi Lengger Lanang yang masih hidup.

“Kita telah kehilangan banyak ahli Lengger, mereka mengetahui ilmu tari,” ungkap Rianto.

Rianto pun menekankan, “Itulah sebabnya saya bekerja keras untuk melestarikan seni, dan membagikannya dengan tubuh lain, agar Lengger dapat terus berkembang dimasa depan.”

Di sisi lain, melansir Nitoba (27/8), tak bisa dimungkiri bahwa saat ini Lengger Lanang telah terancam punah akibat perubahan sosial dan pandangan yang makin intoleran terhadap kelompok non-biner.