TFR

View Original

Sosok di balik “Extraordinary Attornery Woo” bicara pentingnya hak cipta dalam film

Serial “Extraordinary Attorney Woo” adalah salah satu drama Korea (drakor) yang hit bahkan sejak pertama kali tayang hingga tamat pada akhir Agustus lalu. Bahkan drakor ini rencananya akan digarap dalam bentuk festival musik di tahun yang sama dengan musim keduanya rilis, pada 2024 nanti.

Selaras dengan kesuksesan drakor yang berkisah tentang pengacara dengan spektrum autisme itu, sosok di baliknya ungkap apa yang penting dalam dunia film. Lee Sang-baek, CEO AStory, perusahaan yang memproduksi “Extraordinary Attorney Woo” bicarakan pentingnya perlindungan hak cipta.

Dalam Broadcast Worldwide 2022 (BCWW), Sang-baek berbicara dalam sesi masa depan dan kekuatan konten Korea Selatan. Sudah berlangsung selama tiga tahun, BCWW sendiri merupakan acara tahunan yang menampilkan konten dan wawasan Korea Selatan ke industri penyiaran di seluruh dunia. 

Melansir The Korea Held (31/8), Sang-baek mengungkapkan alasan mengapa dirinya memilih bekerjasama dengan saluran TV ENA dalam acara yang dilaksanakan selama tiga hari di Art Hall 1 dan 2 di Dongdaemun Design Plaza, Jung-gu, Seoul itu.

“Saya baru-baru ini menerima banyak pertanyaan dari teman dan media tentang mengapa saya memilih bekerja dengan saluran TV yang kurang terkenal, ENA. Semuanya terkait dengan kepemilikan IP (Intellectual Property atau Hak Kekayaan Intelektual, termasuk hak cipta, red.),” terang Sang-baek.

Selaras dengan itu, Sang-baek menjelaskan bahwa prioritas terbesarnya adalah menyerahkan hak penyiaran tanpa mengalihkan kepemilikan hak cipta dari karya dramanya yang terbukti sukses itu.

“Untuk perusahaan produksi kecil dan menengah, seperti AStory saya, kepemilikan IP adalah salah satu strategi bertahan hidup yang paling penting,” ungkap Sang-baek menekankan berdasarkan pengalaman.

Betapa tidak, Sang-baek pun mengungkapkan fakta yang cukup mencengangkan. Rupanya, meskipun perusahaannya berhasil menciptakan fenomena zombie global dengan drakor “Kingdom” pada 2019 lalu, Sang-baek dan perusahaannya tidak dapat mengubah serial tersebut menjadi “ladang uang”.

Menurutnya, dengan pilihan bekerjasama bersama ENA, penggemar drama dapat menikmati konten Woo Young-woo dalam berbagai cara, termasuk webtoon, musikal, dan kemungkinan adaptasi Amerika.

Di sisi lain, untuk masa depan konten Korsel, Sang-baek menilai, konten di negaranya masih memiliki ruang untuk pengembangan, sebab Korsel adalah negara dengan konsumsi domestik yang kecil. 

Maka itu, dirinya berusaha untuk memperluas pangsa pasar mereka ke negara-negara lain di Asia. Untuk mengembangkan potensi, Sang-baek percaya, salah satu jalannya adalah bekerja sama dengan perusahaan Amerika dan memanfaatkan keterampilan produksi, agar bisa setingkat dengan Hollywood.