TFR

View Original

Pentingnya literasi dan kecakapan digital sebagai bagian hak untuk tahu

Memperingati Right to Know Day atau Hari Hak untuk Tahu Sedunia yang jatuh tiap 28 September, hadir kampanye yang soroti pentingnya literasi dan kecakapan digital perempuan dan kelompok prasejahtera.

Inisiasi dari Campaign dan Ruang Kolaborasi Perempuan itu membuat penggalangan donasi lewat kampanye #PerempuanCakapDigital. Pasalnya, kampanye itu merayakan hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi bagi seluruh perempuan di Indonesia. Lantas, mengapa berfokus pada perempuan?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 menunjukkan, perempuan pengguna internet masih berada di angka 44,86% dari seluruh perempuan di Indonesia. 

Padahal, literasi, kecakapan teknologi, dan digital sangat dibutuhkan oleh perempuan, terutama kelompok prasejahtera. Pasalnya, teknologi dan ruang digital dapat mendorong inklusivitas dalam pengembangan diri, keterampilan, hingga kesejahteraan ekonomi. Hal ini pun selaras dengan tujuan kampanye ini.

Pasalnya, kampanye #PerempuanCakapDigita menyoroti hak kebebasan mendapat dan mencari informasi dan mandat dari UUD 1945 pasal 28F, di mana informasi ialah hak setiap orang

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.” bunyi pasal 28F.

Rupanya, dana yang terkumpul dari kampanye ini akan ditujukan kepada perempuan prasejahtera di Makassar, Sulawesi Selatan, demi menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

“Melakukan perubahan tidak harus dimulai dari hal yang besar. Kita bisa mulai dari hal kecil di sekitar kita, salah satunya dengan melakukan aksi melalui aplikasi,” jelas Muthmainnah Bahri, pendiri dari Ruang Kolaborasi Perempuan.

Betapa tidak, ternyata siapa pun dapat berpartisipasi dalam gerakan ini dengan melakukan aksi dalam aplikasi Campaign #ForChange. Tiap empat foto atau video aksi dari partisipan kampanye akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp10.000 dari Yayasan Dunia Lebih Baik.

Sebagai informasi, Campaign ialah platform yang menghubungkan individu, komunitas, dan sponsor untuk mendukung gerakan sosial. Kampanye ini menjadi bagian program A Better World Academy (ABWA) Cycle 2.0 Campaign, sebuah program inkubasi untuk meningkatkan kapasitas pengelola proyek kampanye sosial.