TFR

View Original

Boneka Barbie jadi bahan simulasi pakaian antariksa untuk bersihkan debu Bulan

Sejumlah ilmuwan dikabarkan tengah menggunakan boneka Barbie untuk simulasi pakaian antariksa demi dapat menemukan cara yang efektif untuk membersihkan debu di bulan.

Sejumlah periset yang berasal dari Washington University Amerika Serikat serta lembaga lain itu akan mendadani boneka Barbie dengan pakaian antariksa dan menyemprotkannya cairan nitrogen.

Melansir INDEPENDENT (9/3), cairan yang tengah dikembangkan itulah yang digunakan untuk membersihkan debu Bulan. Lantas, untuk apa pembersih debu tersebut?

 Menurut sumber yang sama, para ilmuwan tengah berupaya menemukan pakaian antariksa terbaik yang dapat mempermudah proses pendaratan para astronot di Bulan. 

Dengan cara disemprotkan ke pakaian, cairan nitrogen kembangan para ilmuwan itu pun disinyalir terbukti dapat mengeliminasi 98% debu Bulan, dan memiliki potensi kerusakan pakaian yang minim.

Menurut temuan mereka, metode ini memiliki performa terbaik dibanding teknik lainnya, untuk meminimalisir debu Bulan yang bisa menempel ke segala hal tersebut. 

Sebagai informasi, penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Acta Astronautica sejak Februari lalu. 

Baca juga: Rayakan Hari Perempuan Internasional, Barbie rilis koleksi yang menyorot tokoh STEM

Hasil percobaan para ilmuwan di boneka Barbie

Dalam penelitian terkini para peneliti tersebut, semprotan cairan nitrogen dapat membuat partikel debu menghindar dari pakaian antariksa yang dikenakan boneka Barbie keluaran Mattel, dalam simulasinya.

Lebih lanjut, pengembangan dan simulasi ke boneka Barbie ini sejalan dengan niat NASA untuk dapat menjalankan misi luar angkasa Artemis, yakni mendaratkan astronot perempuan dengan kulit berwarna pertama ke Bulan pada 2025 mendatang. 

Astronot Apollo sebelumnya, sapu debu Bulan secara manual

Rupanya, sebelum ada temuan ini, para awak pesawat ruang angkasa menyapu debu Bulan secara manual.

Hal itu disinyalir dilakukan para antariksawan Apollo di sekitar 1960 hingga 1970-an dan terbukti kurang efektif.

Bahkan, para ilmuwan menguak bahwa debu-debu menyusup ke sela-sela pakaian antariksa mereka dan membuat pakaian pelindung jadi tak berguna.

Pasalnya, “Debu Bulan memiliki daya listrik yang kasar dan bertebaran ke mana-mana, membuatnya sulit diatasi,” menurut penulis utama penelitian tersebut, Ian Wells, dalam sebuah keterangan resminya. 

Masuknya debu ke pakaian, dapat memberi masalah kesehatan bagi para astronot. 

Mengutip Gizmodo, seorang antariksawan Apollo 17 Harrison Schmitt pernah mengatakan, debu Bulan membuat mereka alami penyakit serupa pilek, karena sebu masuk ke paru-paru dan membuat inflamasi dan penyumbatan.