TFR

View Original

adidas luncurkan sajadah hingga barang endorse dikenakan pajak natura

Memasuki hari Senin (10/7), terdapat sejumlah berita yang ramai dibahas pada akhir pekan lalu hingga hari ini, bervariasi dari kabar seputar dunia fesyen luar negeri sampai perpajakan dalam negeri.

Mulai dari adidas TERREX yang meluncurkan sajadah khusus pendaki muslim, sampai barang endorsement artis atau selebgram yang mulai dikenakan pajak per bulan ini.

Selain itu, kabar dari dunia seni, webcomic lokal Tahilalats hadir di metaverse dalam kolaborasi dengan illustrator Spanyol Joan Cornella.

Sementara dari industri teknologi, ada Project S TikTok yang bikin khawatir pemerintah serta fitur baru dari Google Calendar. Simak selengkapnya berikut ini!

adidas TERREX luncurkan sajadah untuk para pendaki muslim

adidas TERREX, merek adidas yang fokus pada produk-produk untuk aktivitas outdoor, bekerja sama dengan ritel olahraga asal Inggris Wiggle dan kelompok Muslim Hikers untuk menciptakan sajadah.

Menariknya, sajadah itu dirancang khusus untuk penggunaan outdoor. Melansir Hypebeast, peluncuran produk ini dilatarbelakangi oleh kewajiban umat muslim untuk beribadah lima kali sehari.

Kehadiran sajadah ini dapat mendukung para pendaki muslim untuk salat di mana saja, bahkan saat sedang berada di luar sekali pun.

Setiap sajadah yang diluncurkan memiliki desain yang terinspirasi dari seni dan topografi Islam, terbuat dari 100% bahan polyester agar ringan, waterproof, dan durable.

Sajadah yang dijual seharga £20 atau sekitar Rp389.000 ini dilengkapi dengan penunjuk arah kiblat, sehingga ketika digunakan di luar pun dapat terlihat ke mana arah kiblat yang benar.

Tahilalats kolaborasi bareng ilustrator Spanyol Joan Cornella di metaverse

Webcomic komedi lokal Tahilalats berkolaborasi dengan ilustrator ternama Spanyol Joan Cornella. Tahilalats menjadi sorotan di MOAR yang dikelola oleh Sir Joan Cornella.

Keduanya bertemu dalam satu ruangan di Fwen Club yang terletak di dalam MOAR. Untuk diketahui, MOAR sendiri merupakan sebuah rumah besar di metaverse.

Pasalnya, di sana, pengunjung yang datang dapat menemukan berbagai toko, bermain permainan, sampai melihat pameran virtual yang menarik. 

Selain itu, di dunia virtual tersebut terdapat 5.555 makhluk bervariasi, mulai dari manusia hingga zombie.

Dalam kolaborasi ini, melansir Media Magelang, Tahilalats menghadirkan cerita komedi yang menjadi ciri khasnya dengan sentuhan surrealisme.

Sementara itu, Joan Cornella menghadirkan ilustrasi yang menceritakan berbagai ilustrasi dari situasi aneh dan penuh ironi.

Baca juga: Belanda pulangkan artefak budaya Indonesia hingga alasan “Barbie” di-banned di Vietnam

Project S TikTok dinilai dapat mengancam UMKM lokal

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyoroti Project S yang dikembangkan TikTok karena pengaruhnya di pasar digital dalam negeri. 

Pasalnya, proyek media sosial asal Tiongkok tersebut dikhawatirkan dapat merugikan dan mengancam pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam negeri.

Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mengatakan, fitur baru TikTok Shop tersebut akan meminggirkan UMKM dengan mengharuskan mereka membayar komisi penjualan kepada aplikasi.

Padahal, target pemasaran TikTok sendiri menyasar konsumen dalam negeri. Di lain sisi, Project S justru berpotensi menjadi pintu masuk bagi produk-produk impor dari Tiongkok.

“Karena fitur tersebut hanya memprioritaskan produk UMKM Tiongkok, maka UMKM Indonesia terpinggirkan,” ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Senin (10/7).

Adapun kecurigaan pada Project S muncul usai hadirnya fitur Trendy Beat di Inggris, di mana fitur tersebut menjual produk populer yang dijual oleh perusahaan yang terafiliasi dengan TikTok.

Walaupun di Indonesia belum ada fitur tersebut, namun pemerintah mulai mengantisipasi ekspansi bisnis TikTok yang berpotensi diterapkan di negara lain.

Google Calendar luncurkan fitur baru buat tambah lokasi kerja

Google telah mengekspansi fitur terbaru pada Calendar yang memungkinkan pengguna menginformasikan kepada rekan kerjanya di mana ia dapat ditemui pada waktu tertentu. 

Adalah fitur “working locations” yang memungkinkan pengguna untuk menyebutkan di mana mereka berada, sehingga jadwal yang ditampilkan dapat menunjukkan ketersediaan secara lebih akurat.

Dalam pengumumannya, melansir Engadget, Google menyebutkan fitur ini dapat mempermudah mereka yang bekerja secara hybrid

Pasalnya, kehadiran fitur ini bisa membantu menginformasikan di mana rekan kerjamu dapat ditemui. 

Pasalnya, untuk menggunakan fitur tersebut, pengguna bisa membuat jadwal dan memilih Working Location sebelum menentukan jamnya.

Saat ini, fitur working locations telah tersedia untuk seluruh Google Workspace Business Standard, Business Plus, Enterprise Standard, Enterprise Plus, Education Fundamentals, Education Standard, Education Plus, hingga Teaching and Learning Upgrade dan pengguna non-profit.

Barang endorsement dikenakan pajak natura mulai 1 Juli

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa produk endorse yang diterima artis atau selebgram akan dikenakan pajak natura mulai 1 Juli 2023.

Hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 66 Tahun 2023 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Penghasilan atau Imbalan Sehubungan dengan Pekerjaan atau Jasa yang Diterima atau Diperoleh Dalam Bentuk Natura dan/atau Kenikmatan.

Dikutip dari CNN Indonesia, Direktur Peraturan Perpajakan I Hestu Yoga Saksama mengatakan, objek endorsement merupakan sebuah imbalan, sehingga harus dikenai pajak.

Di samping itu, tak ada batas minimal besaran endorsement artis yang dipungut pajak penghasilan (PPh) 21. 

Akan tetapi, apabila barang endorsement tersebut tidak dibawa pulang, maka artis tersebut bebas dari kewajiban membayar pajak.

“Tapi kalau saat ini, misal pakai lipstik di tempat syuting gak dibawa pulang, masa dihitung? Ya, nggak-lah. Kalau yang dibawa sekoper nilainya Rp10 juta, masa nggak kena pajak,” tegasnya.