TFR

View Original

Pekan Komponis Indonesia hadir sebagai wadah bagi komposer lokal

Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), melalui Komite Musik DKJ, kembali menggelar program Pekan Komponis Indonesia di tahun 2023.

Program ini dilatarbelakangi oleh minimnya ruang penciptaan karya yang mewadahi komposer tanah air yang berakibat pada ketidakjelasan karya revolusioner berkualitas hingga kurangnya apresiasi publik.

Padahal di lain sisi, komposer memiliki peran penting dalam penciptaan karya musik yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa.

Tak heran, musik sendiri merupakan elemen yang tak lepas dari kebudayaan dan turut berperan dalam merayakan identitas dan kekayaan warisan bangsa.

Baca juga: DKJ Festival 2023 resmi dimulai, usung tema “KELINDAN: Meretas Kahar Ekosistem Seni”

Pekan Komponis Indonesia sebagai platform bagi komposer

Perdana digelar pada 1979 silam dengan nama Pekan Komponis Muda, program ini merupakan wadah berkarya bagi komposer untuk mendorong kemajuan perannya di Indonesia.

Menurut Ketua Komite Musik DKJ Arham Aryadi, program ini telah memberikan dampak dan menghasilkan berbagai komposer lokal yang memberikan pengaruh positif bagi ekosistem musik tanah air.

“Dari tahun 1979, Pekan Komponis Indonesia telah menghasilkan komponis yang diakui secara internasional, seperti Otto Sidharta, Djadug Ferianto, Blasius Subono, hingga Franki Raden,” ucapnya dalam acara konferensi pers Pekan Komponis Indonesia, Kamis (14/9).

Betapa tidak, pasalnya acara ini juga memberikan ruang kebebasan dalam produksi kekaryaan seorang komposer.

“Tahun ini komponis juga memiliki kebebasan dalam membuat karya komposisi untuk dipentaskan. Apalagi, para komponis tersebut tak hanya praktisi, ada juga dari kalangan akademisi dan beberapa pernah mengenyam pendidikan komposisi musik di dalam maupun luar negeri,” lanjut Arham.

Tampilkan karya terbaik komposer Indonesia

Di tahun 2023 ini, Pekan Komponis Indonesia menyuguhkan karya-karya terbaik dari lima komposer tanah air.

Adalah karya Hadi Suhendra asal Padang, Hery Kristian asal Yogyakarta, Marisa Sharon Hartanto asal Jakarta, Stevie Jonathan Sutanto asal Jakarta, dan Yashinta Anggar Kusuma asal Bali.

Pekan Komponis Indonesia telah digelar selama dua hari pada 14-15 September 2023 lalu di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Lebih lanjut, selain menampilkan karya, digelar pula acara Diskusi Karya bersama lima komposer terpilih.

Harapannya, dengan terus diselenggarakannya program ini, Indonesia memiliki komposer yang berkualitas. Acara ini diharapkan dapat memperluas jaringan dan distribusi pengetahuan serta informasi seputar komposisi musik.

“Semoga komponis dapat terus aktif berkarya di luar dari program Pekan Komponis Indonesia ini dan program ini dapat memperluas jejaring serta informasi dalam wilayah musik baru maupun kontemporer secara nasional dan internasional,” tutup Arham.