TFR

View Original

Pengguna harian capai dua miliar, Facebook catat pertumbuhan positif di Indonesia

Facebook mencatat jumlah pengguna aktif hariannya yang mencapai dua miliar di seluruh dunia. Di Indonesia, pertumbuhan positif Facebook utamanya terlihat pada fitur Grup dan Reels. 

Menurut Country Managing Director untuk Meta di Indonesia, Pieter Lydian, sebanyak 148 juta orang telah terhubung melalui 10,5 juta grup Facebook.

“Hal ini menunjukkan perubahan dari preferensi pengguna Facebook dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga, tapi juga dengan kreator dan komunitas yang spesifik dengan minat mereka,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima TFR.

Baca juga: Meta akan buat pengguna Instagram dan Facebook bayar untuk akun verified

Reels di Facebook dan Instagram alami pertumbuhan positif

Di samping itu, Reels terus menunjukkan tren pertumbuhan positif di Facebook. Data global Meta menunjukkan bahwa jumlah Reels yang ditonton di Facebook dan Instagram meningkat dua kali lipat dari tahun lalu.

Dalam enam bulan terakhir, Reels yang dibagikan ulang juga mengalami pertumbuhan pesat, baik di Facebook maupun Instagram.

Laporan Culture Rising Trends Report 2023 yang dirilis Meta turut mengungkap bagaimana topik seputar fesyen, kuliner, dan hiburan menjadi topik yang mendorong percakapan di Facebook serta paling disukai di Reels.

Meta juga telah melakukan uji coba fitur iklan di Reels pada sejumlah negara, termasuk Indonesia, agar para kreator dapat memperoleh pendapatan dari konten yang mereka tayangkan di Facebook.

“Facebook tetap memainkan peran penting bagi pertumbuhan ekosistem kreator di Indonesia. Facebook menawarkan format konten yang variatif dan ada peluang besar lewat Reels,” kata Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Kreator untuk Meta di Asia Tenggara dan Emerging Markets.

Peran AI dalam pertumbuhan positif Meta

Adapun pertumbuhan positif yang dialami Meta disebabkan oleh kemampuan kecerdasan buatan (AI) yang mampu menghadirkan konten-konten spesifik sesuai dengan minat pengguna.

Guna memahami preferensi pengguna dan memberikan rekomendasi konten yang lebih personal, Meta terus menginvestasikan sumber dayanya untuk mengembangkan AI.

Sebagai contoh, fitur dalam Facebook seperti Show More/Show Less yang dikerahkan untuk membantu AI dalam menentukan konten yang diminati pengguna.

Lebih dari itu, AI juga membantu mengidentifikasi akun dan konten yang tidak sesuai dengan standar komunitas, dengan begitu terciptalah ekosistem yang aman dan positif.

Selain AI, Facebook prioritaskan kreator dan layanan pesan

Tak hanya fokus pada AI, Facebook turut berupaya meningkatkan fitur-fitur baru untuk para kreator hingga memberikan kemudahan pada layanan pesan (messaging).

Salah satunya yang baru diluncurkan di Indonesia ialah Mode Profesional untuk Profil yang bertujuan untuk mengintegrasi akses terhadap fitur-fitur kreator yang lebih profesional serta membuka peluang untuk monetisasi.

Adapun fitur cross-sharing yang memungkinkan kreator untuk membagi konten secara langsung dari Instagram ke Facebook guna memperluas jangkauan mereka.

“Kami terus melihat pertumbuhan dan diversifikasi kreator yang luas di Facebook dan kami akan terus berinvestasi bagi kreator di Indonesia lewat pengembangan fitur, peluang monetisasi, dan program pelatihan,” lanjut Revie.

Peningkatan layanan pesan juga dilakukan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada penggunanya. Pasalnya, percakapan melalui layanan pesan menjadi cara yang paling sering digunakan orang untuk terhubung dan membagikan apa yang mereka temukan di Facebook.

Bahkan saat ini lebih dari 140 miliar pesan di seluruh dunia dikirim lewat aplikasi-aplikasi Meta setiap harinya. Secara global, Facebook juga mencatat peningkatan hingga 50% pada jumlah pengguna yang telah mencoba Obrolan Komunitas.