TFR

View Original

Resmi akuisisi saham SM Entertainment, HYBE buat surat terbuka

Belakangan soal akuisisi saham SM Entertainment sebagai salah satu agensi hiburan terbesar dan terlama di Korea Selatan tengah menarik perhatian dunia, terutama bagi mereka yang mengikuti K-pop.

Apalagi setelah diketahui bahwa pendiri SM Entertainment Lee Soo-man (LSM) melepas 14,8% saham di perusahaan SM untuk diakuisisi oleh agensi yang dikenal menaungi BTS, HYBE.

Pasalnya, langkah yang dilakukan oleh LSM ditentang oleh para petinggi dan sebagian besar karyawan SM Entertainment. Setidaknya, begitulah yang diungkapkan oleh CFO SM Jang Cheol-yuk.

Melalui video resmi berbahasa Inggris dan Korea di kanal YouTube SMTOWN, Cheol-yuk menjelaskan sederet alasan SM Entertainment menolak akuisisi saham yang dilakukan oleh HYBE.

Namun, hal itu tak mengubah kenyataan bahwa per hari ini (22/2), rupanya HYBE telah resmi mengakuisisi saham SM Entertainment dan menjadi pemegang saham terbesar di sana.

Hal itu terungkap dalam surat terbuka yang dibuat HYBE dan diunggah di media sosialnya. Surat itu ditujukan untuk penggemar, pegawai, artis, dan pemegang saham SM Entertainment.

Kesamaan sinergi antara HYBE dan SM Entertainment

Sebelumnya, dalam video berdurasi 15 menit, Cheol-yuk mempertanyakan sinergi lebih detail yang pernah disebut Lee Soo-man dan Bang Si-hyuk saat pertama kali memberitahu soal akuisisi saham ini.

Surat terbuka yang ditulis oleh CEO HYBE Jiwon Park itu seakan menjawab hal tersebut dalam tiga poin.

Dalam poin pertama, HYBE menyoroti adanya benang merah antara missi HYBE “we believe in music” dengan goal SM 3.0 yakni melompat ke depan sebagai global entertainment company.

“Sebagai tambahan, mengintegrasikan kemampuan kreatif dan budaya content-oriented HYBE dan SM akan memperlihatkan inovasi yang historikal dalam skala global,” tulis Jiwon Park.

Otonomi kreatif dan membawa perubahan di global

Selain itu, dalam poin kedua, HYBE yang sukses menjadi perusahaan dengan multi-label ini juga menekankan akan memberikan otonomi kreatif pada tiap label.

Pasalnya, itulah faktor keberhasilan HYBE hingga kini. Maka itu, HYBE menghargai warisan dan nilai-nilai kreatif yang selama ini dipegang oleh SM Entertainment.

Bahkan, HYBE juga akan membagikan bisnis model dan kapasitas relasinya dengan SM agar perbedaan dan segala pekerjaan kreatifnya lebih jelas.

Lantas, dalam poin ketiga, HYBE menjawab ketakutan fans terkait nasib idolanya. HYBE menekankan bahwa kedua perusahaan akan bekerja sama agar setiap artis dapat mengenalkan musiknya lebih luas.

“Memanfaatkan keahlian dan jaringan global kami, HYBE akan mendukung usaha artis-artis SM dengan aktif untuk hadir dalam industri musik global,” tambah Park.

Kemungkinan baru di masa depan

Di samping tiga poin di atas, HYBE juga menyinggung beberapa kemungkinan di masa depan setelah langkah agensi tersebut mengakuisisi saham SM Entertainment.

Pertama ialah dua platform penggemar yang dimiliki, HYBE dengan Weverse dan SM dengan Bubble, akan tetap berjalan dan diperluas di luar Korea Selatan serta berkompetisi di arena internasional.

Lalu, akan ada pula peluang baru dalam memanfaatkan kemampuan perusahaan dalam solution business pipelines, seperti konser, distribusi dan orisinal story IP hingga perkembangan bisnis.

Menutup surat terbukanya, HYBE menegaskan bahwa juga era perubahan bagi mereka, bukan SM saja. Maka itu, ia berharap dalam bekerja sama untuk terus memimpin K-pop di kancah global.