TFR

View Original

Nama Anggun C. Sasmi dipakai untuk salah satu jenis mawar putih

Nama penyanyi Anggun C. Sasmi resmi digunakan sebagai nama untuk salah satu jenis bunga mawar putih yang mengikuti Concours International de Roses de Bagatelle atau Kompetisi Mawar Internasional di Paris, Prancis beberapa waktu lalu.

Anggun mengungkapkan kabar tersebut lewat unggahan foto di media sosialnya. Ia membagikan potret dirinya bersama bunga yang bernama sama dengannya.

“Sebuah kehormatan nama saya dipakai menjadi nama bunga mawar,” ujar Anggun lewat cuitannya, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (20/6).

Penyanyi aktif sejak 1986 itu turut membagikan detail mengenai bunganya. Ia menyebutkan, mawar putih tersebut akan tersedia di Eropa pada Oktober mendatang.

“Mawar Anggun itu putih dan memiliki 40 kelopak dengan aroma segar, mint, dan buah-buahan. Mawar ini akan tersedia di Eropa pada Oktober,” jelasnya.

Menurut Anggun, bibit bunga mawarnya hanya bisa diperoleh florist, tetapi bunganya bisa didapat publik.

Adapun mawar Anggun merupakan mawar berukuran besar melingkar (turbinate rose) yang memiliki diameter 11 centimeter.

Baca juga: Stella McCartney luncurkan tas pertama yang terbuat dari tanaman pisang

Mawar Anggun akan masuk Indonesia

Rupanya, mawar Anggun dibudidayakan oleh Matthias Meilland yang mengatakan kalau bunga tersebut akan masuk Indonesia. 

Dalam cuitan berbeda, ia menjawab harapan penggemar di Indonesia yang mengatakan, “Wah, mawar putih!! Cantik banget!! Nggak sabar dan saya harap mawar Anggun bisa tersedia di Indonesia.”

Menanggapi hal tersebut, Meilland pun menjawab “Itu akan masuk (Indonesia).”

Meskipun, ia turut menjelaskan dalam unggahan lain bahwa tidak akan mudah untuk menanam mawar Anggun di Indonesia. Pasalnya, bunga tersebut biasanya tumbuh di cuaca dingin.

Tentang Concours International de Roses de Bagatelle

Melansir Kompas.com, Concours International de Roses de Bagatelle merupakan kompetisi international tahunan yang biasa digelar setiap bulan Juni di Chateau de Bagatelle, Paris.

Perhelatan tersebut pertama kali diselenggarakan pada 1907 silam dan merupakan kompetisi internasional pertama yang mengevaluasi mawar baru.

Setiap tahunnya, mawar yang dikirimkan dua tahun atau lebih sebelumnya oleh para petani profesional dan amatir akan dinilai penyelenggara.