TFR

View Original

Setelah insiden Will Smith, Oscar 2023 bakal punya tim krisis

Sebuah “tim krisis” akan diperkenalkan pada Oscar tahun ini untuk mengatasi peristiwa tidak terduga, buntut dari kejadian penamparan yang dilakukan Will Smith kepada Chris Rock pada gelaran tahun 2022 lalu.

Chief Executive Academy Awards, Bill Kramer, mengatakan kepada majalah Time bahwa unit terbaru ini telah membuat “berbagai skenario” dengan harapan mereka akan “siap untuk segalanya”, dengan begitu, mereka dapat lebih cepat dalam menangani masalah.

“Karena tahun lalu, kami telah membuka pikiran kami terhadap banyak hal yang dapat terjadi di Oscar,” ungkap Kramer, dikutip dari BBC, Kamis (9/3).

Presiden Academy of Motion Picture Arts and Sciences, Janet Yang, sebelumnya memberikan tanggapannya terhadap peristiwa yang sempat viral dan menjadi sorotan itu. Menurutnya, respons terhadap “pertengkaran” Smith dengan Rock tidak cukup cepat.

Baca juga: Mesir tidak akan berpartisipasi dalam Oscar 2023

Kilas balik peristiwa Will Smith tampar Chris Rock

Tahun lalu, Smith menampar Rock usai komedian tersebut membuat candaan yang menyinggung kepala botak Jada Pinkett Smith yang dicukur usai didiagnosis alopecia.

Setelah kembali ke tempat duduknya, Smith secara berulang berteriak, “Jangan ucapkan nama istri saya dari mulut Anda.”

Kendari begitu, Smith tetap mengikuti acara sampai akhir dan memperoleh penghargaan atas perannya di film “King Richard”.

Ia kemudian mengundurkan diri dari Academy, di mana organisasi tersebut membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengambil keputusan terkait membership-nya.

Imbas dari peristiwa itu, Smith kini dilarang menghadiri gala Oscars dan rangkaian acara Academy lainnya selama 10 tahun.

Oscar kerahkan tim krisis

Dengan adanya tim krisis di gelaran Oscar tahun ini, Kramer berharap tim baru ini dapat dengan cepat dan tanggap merespons permasalahan yang terjadi selama acara.

“Mari berharap tidak ada yang terjadi dan kami tidak perlu menggunakan rencana ini. Tapi kami sudah memiliki perkiraan peristiwa yang dapat terjadi,” ungkapnya.

Tim krisis sendiri saat ini telah dikerahkan, terutama setelah kontroversi nominasi Best Actress untuk aktris asal Inggris Andrea Riseborough bulan lalu.

Bintang yang muncul di film indie “To Leslie” itu merupakan “outsider” pada penghargaan Oscar, namun berhasil mendapatkan nominasi usai namanya disebut-sebut oleh sejumlah bintang ternama, mulai dari Gwyneth Paltrow, Courtney Cox, Jennifer Aniston, hingga Edward Norton.

Berbagai pertanyaan muncul di media sosial terkait apakah dukungan dari para bintang tersebut melanggar aturan Oscar dalam hal kampanye untuk masuk ke dalam nominasi.

Pihak Academy pun langsung memberikan tanggapannya terkait permasalahan tersebut dan mengatakan tidak akan menarik kembali nominasi Riseborough.

Oscar tunjuk Jimmy Kimmel sebagai pembawa acara

Beriringan dengan pembentukan tim krisis, Oscar menunjuk presenter televisi Jimmy Kimmel untuk membawakan acara tahun ini sebagai salah satu “aset” yang dapat mengatasi berbagai masalah ketika acara berlangsung.

“Kami menginginkan seseorang seperti Jimmy di atas panggung yang telah terbiasa menghadapi siaran langsung televisi. Tidak semua hal akan terjadi sesuai rencana, jadi memiliki host yang dapat mengatasi masalah tidak terduga tersebut sangat penting,” kata Kramer.

Lebih dari itu, menurutnya, Kimmel dapat membuat audiens merasa aman dan terhubung dengan energi yang diberikannya.

Sebelumnya pada 2017, Kimmel pernah membawakan acara Oscar. Saat itu, ia berhasil mengatasi masalah ketika “La La Land” salah diumumkan sebagai pemenang kategori Best Picture.

“Saat itu hanya saya yang menggunakan microphone, dan saya memang seharusnya pergi ke atas untuk mengatasinya,” ungkap Kimmel usai peristiwa tersebut.

Kramer kemudian mengatakan, “Sangat penting memiliki host yang dapat menangani siaran langsung televisi dan audiens langsung. Ini adalah awal dari hubungan yang indah dan jangka panjang dengan Kimmel.”

Sementara itu, tahun lalu, Oscar dibawakan oleh Wanda Sykes, Regina Hall, dan Amy Schumer. Tahun ini, Kramer mengungkapkan Oscar akan lebih imersif dan fokus pada berbagai disiplin dalam pembuatan film.