TFR

View Original

MTV News akan ditutup sebagai upaya pemangkasan biaya operasional

Perusahaan induk Paramount Global mengumumkan pada Selasa (9/5) bahwa mereka menutup MTV News setelah 36 tahun, serta memangkas tenaga kerjanya hingga 25%.

Kabar mengejutkan ini berarti divisi berita jaringan video musik ikonik yang selama ini membahas berbagai isu, mulai dari budaya pop hingga politik, khusus audiens remaja Generasi X dan Milenial tersebut akan segera berakhir.

Dalam sebuah memo yang dibagikan kepada stafnya, Kepala Jaringan Media Paramount, MTV, dan Showtime Chris McCarthy mengatakan, di samping kesuksesan Paramount di layanan streaming, perusahaan tetap mengalami tekanan dari hambatan ekonomi saat ini.

“Oleh sebab itu, kami harus mengambil keputusan yang berat, tetapi penting, untuk memangkas tim domestik kami sekitar 25%,” ujar McCarthy dalam keterangannya, dikutip dari CNN Business, Rabu (10/5).

Menurutnya, pemangkasan unit dan tenaga kerja ini dapat membantu mengurangi biaya operasional perusahaan agar ke depannya bisa menciptakan pendekatan yang lebih efektif terhadap model bisnis.

Para pegawai yang terdampak oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mendapatkan pemberitahuan secara langsung.

Baca juga: Reality show Sylvester Stallone segera hadir di Paramount+

Keputusan muncul setelah beberapa media umumkan hal serupa

Adapun keputusan untuk menutup MTV News diumumkan kurang dari sebulan setelah BuzzFeed mengumumkan hal senada.

Beberapa waktu lalu, BuzzFeed mengatakan akan menghilangkan divisi beritanya, BuzzFeed News. Kemudian ada pula Vice Media yang memutuskan untuk membatalkan program “VICE News Tonight”.

MTV News sendiri mulai populer di tahun 1980-an ketika mantan editor Rolling Stone Kurt Loder bergabung dengan jaringan tersebut dan meluncurkan program “The Week in Rock” serta sejumlah program lainnya.

Di tahun 90-an, MTV News juga menyediakan alternatif dari berita kabel tradisional yang berhasil menarik perhatian anak muda Amerika.

Selain MTV News, sejumlah unit lainnya di Paramount juga akan ditutup, namun kebanyakan merupakan unit operasional.

Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir, memang hampir seluruh perusahaan berita, hiburan, dan teknologi besar terpaksa memangkas jumlah tenaga kerjanya karena berbagai tantangan yang terjadi di dalam industri.