TFR

View Original

UNIQLO naikkan gaji pegawai di Jepang hingga 40% mulai Maret 2023

Jaringan ritel global UNIQLO mengabarkan bahwa perusahaannya akan meningkatkan gaji pegawai purna waktu di Jepang sebesar 40%, dimulai di Maret 2023 mendatang. 

Kabar ini disampaikan langsung oleh perusahaan induk UNIQLO, yakni perusahaan Fast Retailing Co., pada Rabu (11/1) kemarin. 

Fast Retailing Co. mengujar lewat keterangan resminya bahwa keputusan ini diambil “untuk memberi remunerasi (imbalan jasa) yang sepadan dengan ambisi dan kemampuan tiap dan seluruh pegawai” mereka.

“Sekaligus memajukan potensi serta meningkatkan kompetisi perusahaan, agar sejalan dengan standar global,” lanjut keterangan induk UNIQLO. 

Pasalnya, menurut keterangan mereka, “Jepang memiliki tingkatan remunerasi yang rendah, maka perusahaan (kami) akan memajukan permainan remunerasi ini.”

Peningkatan upah pegawai UNIQLO Jepang

Di bawah kebijakan terbaru jaringan ritel fesyen ini, upah bulanan untuk level pemula yang baru lulus kuliah meningkat sekitar 18%. Sebelumnya sebesar ¥255.000, mulai Maret nanti akan naik menjadi ¥300.000.

Di sisi lain, manajer gerai UNIQLO yang telah memasuki tahun kedua sebagai pegawai purna waktu akan mendapat kenaikan upah sebesar 36%.

Sedangkan pendapatan pegawai lainnya akan meningkat sebesar 40%, berdasarkan keterangan perusahaan. 

Baca juga: Louise Trotter, direktur kreatif perempuan pertama Lacoste resign dari perusahaan setelah empat tahun

Peningkatan upah didasari krisis kebutuhan domestik Jepang

Tak hanya UNIQLO, Fast Retailing Co. juga bekerja untuk sejumlah perusahaan besar lainnya untuk meningkatkan gaji pegawai. 

Pasalnya, terjadi peningkatan kekhawatiran publik atas biaya hidup yang semakin mahal dan “menggerogoti dompet rumah tangga Jepang.”

Pengumuman Fast Retailing itu pun dilakukan hanya selang beberapa hari setelah Perdana Menteri  Jepang Fumio Kishida mendorong perusahaan di negaranya agar mempercepat peningkatan upah pegawai.

“Nampak peringatan genting bahwa stagflasi (resesi-inflasi) muncul jika pertumbuhan upah tertinggal dari kenaikan harga,” ujar Kishida dalam pertemuan bersama para pengusaha Jepang, Kamis (5/1), dikutip dari JAPANTODAY (5/1).

Sebagai informasi, stagflasi merupakan istilah yang menandakan melemahnya pertumbuhan ekonomi di tengah peningkatan harga produk di pasaran.