TFR

View Original

“Physical: 100” hadapi tuduhan kecurangan dan dugaan kekerasan oleh pesertanya

Seorang kontestan reality show hit “Physical: 100” yang tayang di Netflix menghadapi tuduhan atas dugaan kekerasan terhadap kekasihnya, sebagaimana dilaporkan oleh Kepolisian Seoul Gangnam.

Melansir Korea Times, polisi mengatakan menerima laporan dari seorang perempuan sekitar pukul 10.50 pagi pada Kamis (23/2) waktu setempat yang mengatakan ia dipukuli oleh kontestan yang identitasnya tidak diungkap.

Kontestan tersebut saat ini tengah dalam investigasi dengan tuduhan kekerasan. Beriringan dengan kabar tersebut, Netflix juga membatalkan konferensi pers acara tersebut yang dijadwalkan pekan ini.

Dalam sebuah siaran pers yang dirilis pada Jumat (24/2), Netflix dan tim produksi mengungkap akan melakukan pemeriksaan dan detail dari peristiwa tersebut.

“Sebelum kami membahas kesuksesan global acara tersebut bersama-sama dengan media melalui konferensi pers, kami rasa yang terbaik adalah untuk melihat detail kejadian tersebut. Jadi kami memutuskan untuk membatalkan acara,” ujar Netflix.

Baca juga: Netflix batalkan proyek film animasi band Gorillaz

Kasus lainnya yang menyandung kontestan “Physical: 100”

Rupanya, ini bukan kali pertama seorang kontestan “Physical: 100”  menghadapi tuduhan yang berkaitan dengan tindakan kriminal.

Pasalnya, kontestan lainnya dituduh melakukan perundungan (bullying) terhadap seorang teman sekelasnya di sekolah menengah. Tindakan tersebut terungkap setelah seorang pengguna di internet mengklaim dirinya dilecehkan dan dipalak oleh kontestan tersebut.

Adapun seorang kontestan lain yang merupakan seorang dancer sekaligus mantan ballerina, menghadapi tuduhan lantaran melakukan tindak ancaman kepada kekasihnya pada November lalu.

“Physical: 100” juga hadapi tuduhan kecurangan

Selain kasus yang dilakukan oleh beberapa pesertanya, sebuah laporan pada Sabtu (25/2) menunjukkan bahwa episode terakhir serial populer tersebut telah dimanipulasi.

Artinya, Jung Hae-min seharusnya menang di tantangan terakhir, bukan Woo Jin-young. Beberapa penonton mempertanyakan keadilan dari gim tarik tambang terakhir dan mengatakan bagaimana tali milik Jin-young lebih mudah ditarik.

Dikutip dari allkpop, ketika media lokal menghubungi Jin-young, ia menolak untuk berkomentar. Di sisi lain, Netflix telah memberikan tanggapannya.

“Kami telah mengonfirmasi dengan tim produksi MBC bahwa tidak ada permasalahan teknis terkait peralatan gim. Kami juga ingin mengonfirmasi bahwa Jung Hae-min tidak meminta untuk pertandingan ulang,” jelas Netflix dalam keterangannya.

Pasalnya, beredar pula dugaan bahwa gim terakhir dimainkan dalam tiga ronde lantaran terdapat isu teknis. Klaim tersebut mengatakan Jung Hae-min memenangkan ronde terakhir ketika Woo Jin-young berhenti bermain karena terdapat masalah pada peralatannya.

Ketika tim produksi memeriksa peralatan tersebut, ternyata tidak ada masalah, tetapi Jin-young mengklaim peralatannya mengeluarkan suara hingga akhirnya diberikan pelumas, yang mana hal ini memengaruhi tingkat kesulitan permainan.

Sementara itu, ronde kedua yang seharusnya dimenangkan Hae-min, namun tim produksi mengajukan permohonan pertandingan ulang lantaran terdapat isu pada audio.

Pihak ‘orang dalam’ mengatakan, “Sekitar lima anggota staf produksi mengelilingi Jung Hae-min untuk membujuknya melakukan pertandingan ulang.”

Hae-min yang menolak lantaran mengaku tidak lagi memiliki tenaga akhirnya terpaksa menyetujui permohonan tersebut dan berakhir kalah. Mengenai berbagai dugaan dan klaim yang beredar di internet, MBC membantah rumor tersebut.

“Kami telah memeriksanya lagi, dan kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak benar gim terakhir dilakukan sebanyak tiga kali. Tim produksi tengah berdiskusi untuk mengambil tindakan hukum untuk melawan rumor tidak berdasar ini,” tegas MBC.