TFR

View Original

Ruba Abu-Nimah, direktur kreatif Tiffany & Co., tinggalkan perusahaan

Direktur kreatif eksekutif untuk pemasaran dan komunikasi Tiffany & Co., Ruba Abu-Nimah, resmi meninggalkan jenama perhiasan mewah tersebut.

Sebelumnya, melansir WWD (1/2), Abu-Nimah bergabung dengan Tiffany & Co. pada 2021 lalu sebagai bagian dari kepemimpinan kreatif usai jenama tersebut diakuisisi oleh LVMH.

Sebagai direktur kreatif, ia ditugaskan untuk mengawasi aset kreatif visual yang tidak melibatkan desain produk, termasuk desain dan citra web, serta konten dan iklan media sosial.

Ketika bekerja untuk Tiffany & Co., dirinya sering melibatkan berbagai tokoh dalam campaign yang bertujuan untuk meningkatkan relevansi perhiasannya di generasi baru.

Mulai dari perancang busana Luar Raul Lopez, aktris Julia Fox, hingga influencer Anajah Hamilton. Bahkan, Abu-Nimah disebut punya peran penting dalam kolaborasi terbaru Tiffany & Co. dengan Nike.

Dalam hal menentukan desain tertentu ketika berkolaborasi dengan berbagai pihak, Abu-Nimah mengaku ia ingin pihaknya dan kolaboratornya dapat saling menguntungkan satu sama lain.

“Yang terpenting adalah selera, bagaimana kita memiliki selera dan tingkat sophistication tinggi,” lanjut Abu-Nimah dalam sebuah wawancara, melansir Complex (7/2)

Di samping itu, sebelum dirinya resmi keluar dari Tiffany & Co., AbuNimah juga tampak membagikan potret-potret campaign dari kolaborasinya di media sosial pribadinya, termasuk hasil bersama Nike.

Sedikit kilas balik, Abu-Nimah sendiri sudah beberapa kali terlibat dalam peran senior dan eksekutif di perusahaan lainnya, seperti Revlon, majalah Elle, Bobbi Brown, dan Shiseido.

Baca juga: Apakah desain perhiasan mendapat tempat dalam hak kekayaan intelektual?

Proyek kolaborasi Tiffany & Co. dan Nike tuai ragam respons

Kabar pengunduran diri Abu-Nimah sendiri muncul beriringan dengan tanggapan beragam dari proyek kolaborasi Tiffany & Co. dengan Nike. Banyak yang menganggap bahwa kolaborasi tersebut tidak cocok.

Pasalnya, Tiffany & Co. terkenal sebagai jenama perhiasan mewah yang identik dengan kekayaan dan kelas, sedangkan Nike kerap mempromosikan fesyen jalanan (streetwear).

Netizen pun menganggap bahwa Tiffany & Co. terlalu memaksakan dan kurang selektif dengan siapa pihaknya berkolaborasi. 

Di samping itu, dikutip dari Euro News, banyak juga yang menyinggung desain koleksi yang dihadirkan.

Tiffany & Co. dan Nike sendiri meluncurkan sepatu ikonik Nike, yakni Air Force 1, berwarna hitam dengan kombinasi biru kehijauan khas jenama perhiasan asal Manhattan itu.

Koleksi yang disebut “A Legendary Pair” itu dibanderol seharga $400 atau sekitar Rp6 juta. 

Sepatu tersebut juga dilengkapi dengan produk lainnya berwarna silver yang merupakan edisi terbatas, seperti sikat sepatu, dubrae untuk tali sepatu, hingga peluit perak.

Adapun aksesori tersebut dijual dengan kisaran harga $250-475 atau sekitar Rp3,7-7 juta.