TFR

View Original

Sega resmi akuisisi perusahaan “Angry Birds” senilai Rp11,5 triliun

Rovio Entertainment, pembuat video game “Angry Birds”, telah setuju untuk diakuisisi oleh raksasa gaming Jepang, Sega, yang mengembangkan karakter ikonik Sonic the Hedgehog.

Pasalnya, Sega Sammy Holdings Jepang membayar €706 juta atau sekitar Rp11,5 triliun untuk membeli perusahaan asal Finlandia itu.

Game “Angry Birds” yang dibesut oleh Rovio disebut-sebut sebagai gim seluler pertama yang diunduh sebanyak satu miliar kali. Selain gim, Rovio juga telah memproduksi dua film “Angry Birds”.

Dengan adanya akuisisi ini, Sega berusaha untuk memanfaatkan keahlian Rovio dalam hal mengembangkan gim seluler (mobile game).

Melansir BBC (17/4), tahun lalu, Rovio, yang telah memiliki sekitar 550 pegawai dari delapan studio gimnya di seluruh dunia, melaporkan bahwa pengunduhan gim besutannya telah mencapai lima miliar.

Baca juga: L’Oréal resmi akuisisi Aesop seharga Rp37,3 triliun

Sega bertujuan untuk memperkuat posisinya

Oleh sebab itu, Sega memutuskan untuk membeli Rovio demi memperkuat posisi di pasar gaming global.

Pasalnya memang, pasar tersebut diproyeksikan akan bertumbuh hingga $263,3 miliar atau sekitar Rp3,9 kuadriliun per 2026, dengan persentase pertumbuhan mobile game diprediksi meningkat sampai 56%.

Sega mengatakan pihaknya akan menggunakan keahlian Rovio dalam operasional gim seluler-layanan langsung (live service-mobile game) untuk memperkuat gim besutannya saat ini ataupun di masa mendatang pada pasar gaming global.

Dalam keterangannya, Sega menyorot platform mobile gaming Rovio, yakni Beacon, yang telah memiliki pengalaman selama 20 tahun dalam mengoperasikan live service-mobile game.

“Di tengah pertumbuhan pesat pasar gaming global, pasar mobile gaming memiliki potensi yang terbesar, dan ini telah menjadi tujuan jangka panjang Sega untuk mengakselerasi ekspansinya pada bagian ini,” ujar Chief Executive Sega Sammy Holdings Haruki Satomi.

“Saya bersyukur dapat mengumumkan transaksi dengan Rovio ini, perusahaan yang memiliki “Angry Birds”, yang sangat disukai di seluruh dunia, dan merupakan rumah dari pegawai bertalenta yang mendukung pengembangan gim seluler,” sambungnya.

Sekilas tentang Rovio dan Sega

Seorang analis di Berenberg, Edward James, mengatakan bahwa Rovio merupakan aset menarik lantaran memiliki “Angry Birds” yang memegang posisi kuat dan terbaik di dunia mobile gaming. 

Menurutnya, platform mobile gaming Beacon akan sangat berguna untuk Sgea.

“Mengingat betapa besarnya waralaba Angry Birds, platform Beacon akan sangat bernilai bagi Sega, apalagi hampir tidak mungkin bagi mereka untuk mengembangkan platform tersebut dari awal,” ujarnya.

Rovio sendiri melaporkan pertumbuhan pendapatan mencapai €317,7 juta atau sekitar Rp5 triliun pada 2022 lalu. 

Akan tetapi, di waktu bersamaan, mereka mengalami penurunan keuntungan operasional dari €42,5 juta (sekitar Rp692 miliar) menjadi €28,6 juta (sekitar Rp465,5 miliar).

Setelah kesepakatan dengan Sega disetujui, nilai saham Rovio melonjak lebih dari 18% pada Senin (17/4).

Sega Sammy merupakan perusahaan induk yang terbentuk dari merger antara raksasa video game Sega dan Sammy Corporation pada 2004 silam.

Sega telah memproduksi beragam waralaba video game dan telah dikenal secara global karena karakter Sonic the Hedgehog-nya yang juga telah memiliki dua film.