Pameran “Transcendence Unveiled” rangkul sisi terdalam karakter diri
Pameran “Transcendence Unveiled” merupakan bagian dari Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) 13 yang tahun ini mengangkat tema “Feel Good Lab”.
Pameran instalasi yang terbuka untuk umum dan gratis ini berlangsung di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan, dari 13 Oktober 2023 lalu hingga 26 November 2023.
Konsep yang diangkat ialah fenomena di mana sepanjang sejarah, orang-orang sangat fokus untuk menyempurnakan penampilan luar mereka yang mudah dipoles.
Akan tetapi, terkadang apa yang secara fisik mudah terlihat itu membuat manusia lupa dengan hal-hal di baliknya, mulai dari pikiran hingga karakter personal.
Maka dari itu, instalasi seni interaktif ini bertujuan untuk membentuk pikiran batin terdalammu secara fisik dan menangkap esensi yang ada di dalamnya.
Bagian dari “Feel Good Lab” ICAD, ini ialah instalasi seni interaktif di mana kamu bisa jawab pertanyaan buat karakter yang dihasilkan mesin transendensi.
Seni visual untuk lebih mengenal diri
Pasalnya, melalui serangkaian pertanyaan yang menggugah pikiran, “mesin transendensi” ini membentuk karakter Anda, menentang gagasan konvensional tentang kecantikan.
Dengan sengaja menyajikan sindiran yang berani, proyek seni ini menyoroti keterikatan masyarakat pada penampilan dan mengungkap sisi terdalam yang ada di bawah permukaan.
Dengan mengubah diri yang tersembunyi menjadi bentuk yang nyata, instalasi ini mengundang para pengunjung untuk melakukan introspeksi dan lebih memahami diri sendiri.
Tidak hanya itu, tetapi pengunjung juga akan diajak mendorong eksplorasi keaslian dan memunculkan karakter yang tak terucapkan dari batinnya.
Sederhananya, pertanyaan yang akan keluar dari “mesin” akan membantu tiap orang lebih mengenal karakter dan sifatnya, sehingga makin memahami kondisi kesehatan mentalnya.
Baca juga: Seniman perempuan Indonesia: kenali 5 tokoh dan karyanya!
Mengenal tiga seniman Indonesia di balik instalasi seni ini!
Austera Premakara, Dearista Nooria Kusuma, Arum Larasati Winarso ialah tiga desainer multidisiplin yang keahliannya menjangkau berbagai bidang, terutama desain imersif.
Kemampuan ketiga desainer Indonesia itu dalam memadukan disiplin ilmu dengan mulus sudah menghasilkan berbagai kreasi mengagumkan yang mendefinisikan kembali batasan desain.
Sudah melakukan pameran di berbagai negara, ternyata pengalaman ketiganya dimulai saat mengejar gelar master di bidang desain untuk performa dan interaksi, di Bartlett University.
Karya-karya mereka pernah dipamerkan di pameran terkemuka di institusi ternama seperti The Design Museum London, The Barbican London, The London Festival of Architecture.
Pasalnya, pameran menjadi platform yang memungkinkan mereka untuk berbagi ide-ide inovatif mereka dan menunjukkan keahlian mereka dalam berbagai disiplin ilmu desain.
Cara kerja instalasi seni mesin transendensi
Pameran ini berisi instalasi seni interaktif, di mana orang-orang menjawab pertanyaan untuk karakter yang akan dihasilkan oleh “mesin transendensi”.
Ketiga seniman yang berada di baliknya sedang mengembangkan beberapa karakter yang berbeda berdasarkan studi mereka tentang kepribadian dan pengembangan proyek ini.
Karakter tersebut akan terbentuk dan keluar dari mesin. Di sini, para pengunjung/peserta yang mencoba dapat berinteraksi dengan karakter mereka, bentuk fisik dari pikiran batin mereka.
Tidak hanya berinteraksi, para peserta juga dapat bermain dengan versi proyeksi dari batin mereka.
Menariknya, setelah itu, para peserta dapat mengirimkan karakter batin mereka ke dunia pikiran batin yang telah dibangun oleh peserta lain.