Ambil tindakan hukum, OMEGA X beberkan kekerasan hingga pelecehan oleh mantan CEO agensi

Boy band Korea Selatan OMEGA X menggelar konferensi pers di Seoul Bar Association di Seocho, pada Rabu (16/11), untuk membahas tuduhan kekerasan yang dilakukan mantan CEO agensinya.

Perwakilan hukum OMEGA X, Noh Jong-eon mengungkapkan bahwa gugatan saat ini sedang berlangsung dengan tuntutan untuk mengakhiri kontrak grup itu dengan agensi SPIRE Entertainment.

“Kami saat ini tengah mengajukan gugatan untuk mengakhiri kontrak eksklusif OMEGA X. Tindakan tegas akan diambil, terutama tuntutan pidana dan permintaan ganti rugi,” kata pengacara Noh saat konferensi pers, dikutip dari Soompi, Kamis (17/11).

Lebih lanjut, ia menjelaskan grup beranggotakan 11 orang tersebut berencana untuk mengajukan pengaduan pidana atas tuduhan penyerangan, intimidasi, tindakan tidak senonoh dengan paksaan, hingga upaya ancaman.

“Kami memiliki banyak bukti, termasuk foto, video, dan rekaman suara,” beber sang pengacara.

Ia juga mengklaim bahwa para anggota grup diancam setelah insiden kekerasan yang menimpanya bahwa mereka harus membayar 300-400 juta won (sekitar Rp3,6-4,7 miliar) per orang.

Selain CEO Kang, pimpinan Hwang yang mengabaikan semuanya meski tahu apa yang dialami sang artis juga akan diminta kompensasi serta pertanggungjawaban pidana lantaran dinilai bersekongkol dengan pelaku utama.

Dalam kesempatan yang sama, para anggota OMEGA X turut buka suara dan mengungkap detail pengalaman tidak menyenangkan yang dialami selama berada di bawah naungan SPIRE Entertainment.

Di antaranya ialah pelecehan seksual dan ancaman bunuh diri oleh CEO Kang yang membuat mereka harus menjalani terapi untuk mengatasi traumanya.

“Dia bilang kalau kita ingin tetap jadi idol, kami harus merangkak. Dia juga mengatakan akan bunuh diri, sehingga kami harus menjalani terapi. Kami hanya ingin dihormati sebagai orang yang mencintai musik,” kata Jaehan, leader sekaligus anggota tertua OMEGA X.

Jaehan mengungkap ketakutannya, “Saya sangat takut mimpi kami akan runtuh tiap melihat anggota lain kelelahan. Kami diam dan mencoba bertahan, tapi kami telah sampai di titik di mana sudah tak kuat lagi. Kami mengumpulkan keberanian untuk seseorang ataupun semua yang memiliki mimpi seperti kami.”

Mendapat kekerasan mental dan emosional dari CEO Kang dan pimpinan Hwang, membuat anggota OMEGA X mengalami kecemasan hingga sulit bernapas saat menjalani aktivitas sehari-hari.

“Kami tidak pernah sama sekali mendapatkan permintaan maaf yang tulus sejak kembali ke rumah setelah insiden tersebut terjadi. Mereka mengancam kami dengan mengirimkan pernyataan tidak masuk akal,” tambah Junghoon.

Terakhir, OMEGA X menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penggemar karena telah memberikan kekuatan dan keberanian untuk buka suara.

“Kesebelas anggota bisa sampai di titik ini karena kekuatan dari penggemar kami. Karena penggemar kami, kami mengumpulkan keberanian, sehingga kami tidak akan menyerah dan lanjut berkarya lewat musik dan penampilan, serta menunjukkan sisi terbaik kami untuk mereka,” pungkas OMEGA X kompak. Sebelumnya, pada Oktober lalu, beredar video CEO SPIRE Entertainment tengah melakukan kekerasan pada anggota grup OMEGA X usai konsernya di Los Angeles, Amerika Serikat. Para member tampak dimaki-maki oleh sang CEO hingga harus kembali ke Korea Selatan dengan dana pribadi.

Pihak SPIRE Entertainment telah meluncurkan pernyataan dan permintaan maaf terkait kontroversi tersebut, serta pengumuman bahwa CEO yang bersangkutan telah mengundurkan diri, tetapi tindakan hukum tegas tetap akan diambil oleh OMEGA X.