Diduga lalai, sejumlah polisi Korsel ditetapkan sebagai tersangka kasus Itaewon

Seminggu lebih telah berlalu semenjak tragedi crowd crush Itaewon. Kini, tim investigasi kepolisian Korea Selatan (Korsel) telah menunjuk enam tersangka yang diduga bertanggung jawab atas tragedi pada 29 Oktober silam.

"Kami telah memeriksa 154 orang dan menentukan enam orang sebagai tersangka," ujar Kim Dong-wook, juru bicara tim investigasi pada Senin (7/11).

Dilaporkan oleh The Korea Herald (/11), keenam tersangka itu merupakan aparat kepolisian lokal yang diduga melakukan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian. 

Dua di antaranya adalah mantan Kepala Kantor Polisi Yongsan Lee Im-jae, Ryu Mi-jin dari Seoul Metropolitan Police Agency, yang diduga lalai dalam tugasnya.

Sedangkan dua lainnya yang merupakan anggota intelijen Kantor Polisi Yongsan diduga telah menyalahgunakan wewenangnya untuk menghapus bukti.

Pasalnya, tim investigasi menemukan bahwa Kantor Polisi Yongsan telah menghapus laporan internalnya yang ditulis beberapa hari sebelum insiden, yang menunjukkan kekhawatiran atas ancaman keselamatan akibat keramaian di Itaewon selama perayaan Halloween.

Hingga akhirnya pada penggerebekan yang dilakukan Rabu (2/11) kemarin, ditemukan bahwa tim intelijen Kantor Polisi Yongsan memerintahkan untuk menghapus laporan setelah insiden crowd crush terjadi.

Di sisi lain, tersangka Park Hee-young sebagai Kepala Distrik Yongsan-gu dinilai tidak sigap dalam menanggulangi keramaian di Itaewon sebelum crowd crush terjadi, padahal dirinya sedang melakukan patroli. Tersangka lainnya adalah Choi Seong-beom, sebagai Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan.