Nike dan Adidas diperkirakan akan mengurangi produksi 30-40% tahun depan

Jenama perlengkapan olahraga seperti Nike dan Adidas dikabarkan akan mengurangi produksinya secara signifikan mulai tahun 2023 mendatang.

Melansir Hypebeast (29/11), dalam laporan diberitakan bahwa industri alas kaki atletis seperti keduanya telah mengumumkan kepada pihak perusahaan manufaktur bahwa mereka akan mengurangi volume pesanan sebesar 30-40% mulai musim panas 2023.

Tak hanya itu, orang dalam dari industri tersebut mengatakan bahwa tindakan ini akan berlangsung dan memengaruhi produksi sampai musim dingin 2023. Maka, hal itu berarti para jenama tersebut akan menurunkan peluncuran koleksi baru sampai musim panas 2024.

Alasan utama mengapa keduanya menurunkan volume produksi ialah karena adanya rintangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 di Tiongkok.

Pasalnya, negara tersebut merupakan pasar terbesar untuk berbagai jenama.

Di sisi lain, penarikan dan penutupan ritel yang terus terjadi di Rusia akibat peperangan. Dikutip dari Front Office Sport (29/11), Nike menutup gerainya di Rusia secara permanen pada Juni lalu. Sementara itu, Adidas telah lebih dulu menghentikan operasional di negara tersebut pada Maret.

Di samping pertumbuhan yang terjadi di pasar ritel Amerika Utara dan Eropa beberapa tahun belakangan, pada 2023 diprediksi industri ini akan mengalami penurunan penjualan.

Hal ini telah dirasakan oleh pabrik-pabrik di Vietnam dan Indonesia, dengan tingkat operasional rata-rata sebesar 82-84%, tetapi sekarang mengalami penurunan ke angka 61%.

Bahkan, sebanyak 60% konsumen di Amerika Serikat mengaku kondisi ekonomi saat ini telah memengaruhi pengeluaran bulanan mereka, khususnya untuk berbelanja.