FTC mendenda Epic Games $520 juta atas privasi anak-anak

Komisi perdagangan federal (FTC) mengumumkan pada Senin (19/12) untuk mendenda Epic Games sebesar $520 juta atau sekitar Rp8 triliun atas penyelesaian terhadap pelanggaran privasi anak-anak.

Melansir TechCrunch (19/12), pengembang sederet gim populer seperti “Fortnite” dan “Fall Guys” itu dituduh melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak (COPPA) dengan mengembangkan trik desain yang menipu jutaan pemain agar melakukan pembelian yang tak disengaja.

Dalam keterangan yang dirilis FTC, pembayaran sebesar $520 juta tersebut akan dibagi menjadi dua, yakni denda COPPA sebesar $275 juta, yang menjadi penalti terbesar karena melanggar ketentuan FTC.

Bahkan, melansir CNN (19/12), Epic disebut telah mengumpulkan informasi pribadi anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa terlebih dahulu menerima persetujuan orang tua mereka yang dapat diverifikasi.

Sedangkan, pembayaran kedua sejumlah $245 juta sisanya akan dibayarkan ke FTC untuk mengembalikan uang pelanggan dari pembelian yang dilakukan secara tidak sengaja tadi.

Terkait kasus ini, Epic Games mengaku akan membayar kedua denda tersebut. Pasalnya, kasus ini menjadi jumlah pengembalian uang terbesar dalam kasus gim yang pernah dilakukan FTC.

“Kami menerima persetujuan ini karena kami ingin Epic menjadi yang terdepan dalam hal perlindungan konsumen dan menyediakan pengalaman terbaik untuk para pemain kami,” demikian bunyi keterangan tertulis Epic.

Lebih jauh, Epic mengatakan telah memperbarui alur pembayarannya dengan menawarkan opsi “ya” atau “tidak” untuk informasi pembayaran dalam gim, serta pembatalan pembelian instan dan layanan pengembalian mandiri bagi konsumen.

Selain memberi kemudahan anak-anak untuk melakukan pembelian online, FTC juga menyoroti isu teks langsung dan fitur komunikasi suara yang dihadirkan Epic karena dinyalakan secara otomatis saat bermain.

FTC mengklaim bahwa anak-anak jadi terpapar oleh kekerasan dan pelecehan akibat fitur ini, khususnya karena Epic tidak bisa memberikan solusi untuk memastikan anak-anak dan orang dewasa tidak bisa bermain bersama secara online.

Masih dalam keterangan yang sama, FTC mengatakan bahwa tak sedikit pula anak-anak yang terpapar oleh perundungan, ancaman, dan pelecehan hingga isu traumatis seperti bunuh diri saat bermain gim besutan perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu, menanggapi isu ini, Epic Games meluncurkan fitur baru awal bulan ini, yang diberi nama Cabined Account. Pemain yang mendaftarkan tanggal lahirnya dan berusia di bawah izin yang ditetapkan negara  (yakni 13 tahun di Amerika), maka fitur seperti chat dan pembelian akan dimatikan.

Bahkan, orang tua juga akan diberikan pemberitahuan melalui email apabila anaknya melakukan pendaftaran pada gim yang dikembangkannya, untuk kemudian menyesuaikan kembali fitur yang ingin digunakan. Saat ini, fitur tersebut tersedia untuk “Fortnite”, “Fall Guys”, dan “Rocket League”.