Curiga data diakses, puluhan universitas Amerika Serikat blokir akses TikTok

Menanggapi Perintah Eksekutif Pemerintah wilayah Amerika Serikat (AS), sejumlah universitas di Negara Paman Sam itu memblokir akses aplikasi TikTok dalam lingkup kampus. 

Rupanya, kebijakan ini hadir setelah sebuah laporan Buzzfeed News mengungkap bahwa data pengguna AS telah diakses berulang kali oleh Tiongkok melalui TikTok.

Melansir CNN BUSINESS (22/12), jumlah universitas yang memberlakukan aturan itu masih terbilang sedikit tapi terus bertambah. Beberapa di antaranya ialah The University of Oklahoma dan Auburn Universiti di Alabama, serta 26 universitas dan sekolah tinggi dalam Sistem Universitas Georgia. 

Bahkan, sejumlah perguruan tinggi AS itu memberlakukan aturan dengan memutus akses TikTok dalam jaringan WiFi dan juga perangkat milik sekolah. 

Tak hanya itu, ada pula universitas yang menghapus akun mereka, salah satunya The University of Oklahoma.

Keputusan itu diambil dalam rangka menjalankan perintah pemerintah sejumlah wilayah AS untuk memblokir akses TikTok dalam lingkup fasilitas pemerintahan. Jumlah wilayah yang mengambil langkah itu telah mencapai belasan, termasuk Maryland, Dakota Selatan, hingga Texas. 

Pasalnya, sejumlah anggota parlemen AS tengah mencurigai aplikasi TikTok yang dianggap mengancam keamanan negara, lantaran hubungannya dengan Tiongkok. 

Kekhawatiran itu muncul setelah Buzzfeed News melaporkan di awal tahun ini bahwa Tiongkok telah mengakses data pengguna AS, “Segala hal telah dilihat Tiongkok,” ujar seorang karyawan Buzzfeed.

Merespon tudingan tersebut, Jamal Brown, juru bicara TikTok mengujar,  “Kami kecewa karena begitu banyak negara bagian ikut-ikutan berpolitik dan memberlakukan kebijakan yang tidak berpengaruh bagi kemajuan keamanan siber mereka, yang didasari pada kebohongan tidak mendasar tentang TikTok.”

Brown mengatakan bahwa ia menyesali kebijakan ‘diburu-buru’ yang memengaruhi kemampuan berbagai universitas dalam, “menyebarkan informasi, merekrut mahasiswa, dan  membangun komunitas tim atletik, grup mahasiswa, publikasi kampus, dan lainnya.”

Tak hanya pemerintah wilayah, tudingan terhadap TikTok telah merambah ke skala nasional. 

Seorang Senator Partai Republik Marco Rubio telah mengajukan rancangan undang-undang untuk melarang beroperasinya TikTok di seluruh Amerika Serikat. 

Bahkan, ia mengklaim bahwa aplikasi TikTok merupakan ‘boneka’ Partai Komunis Tiongkok.