EA dan FIFA akhiri kerja sama setelah hampir 3 dekade

Electronics Art (EA) dan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengakhiri kerja sama dalam game populer mereka, FIFA, setelah 29 tahun. FIFA 23 akan menjadi game kerja sama terakhir. Setelah itu, kedua belah pihak akan secara mandiri membuat game sepak bola mereka masing-masing.

EA akan menggunakan nama EA Sport FC, sedangkan FIFA akan tetap menggunakan nama FIFA. Presiden FIFA Gianni Infantino mengungkapkan, "Nama FIFA adalah satu-satunya gelar yang mengglobal dan asli. FIFA 23, FIFA 24, FIFA 25, dan FIFA 26, dan seterusnya - yang konstan adalah nama FIFA dan itu akan tetap ada selamanya dan akan selalu menjadi yang TERBAIK." 

Dilansir dari bbc.com, alasan pemberhentian kerja sama adalah besarnya biaya lisensi yang harus dibayarkan EA. Dalam perjanjian lisensi terakhir pada 2013, FIFA menaikkan harga secara signifikan, yakni lebih dari $1 miliar per 4 tahun siklus piala dunia. Ini bukan alasan satu-satunya, namun menjadi pertimbangan utama.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur EA David Jackson menjelaskan bahwa akan dilakukan ekspansi dan variasi dalam game sepak bola yang akan dibuat EA karena para penggemar mengharapkan sesuatu yang lebih. Menurutnya, "Selama 10 tahun melakukan kerja sama dengan FIFA, terdapat larangan tertentu bagi kami, sehingga kami tidak bisa memberikan pengalaman lebih kepada pemain." Lisensi kerjasama dengan FIFA mewajibkan adanya representasi akurat terhadap perlengkapan tim, wajah atlet, hingga stadium.

EA Sport FC dikabarkan akan diluncurkan pada 2023, sedangkan FIFA 23 akan dapat dibeli mulai Oktober 2022.

FIFA dikabarkan akan merilis game sepak bola yang bekerjasama dengan studio dan penerbit pihak ketiga dengan menghadirkan lebih banyak pilihan bagi pemain bersamaan dengan momen Piala Dunia 2023 di Qatar. Selain itu, FIFA juga akan mengeluarkan game FIFA baru pada 2024.