Ide “Raskin Dining Experience” tuai kecaman

Bogaria Bali bersama dengan FDA Foundation Bali dan Laparmata Food mengusung konsep “Raskin Dining Experience” yang rencana awalnya akan diadakan di Joshua District, Tabanan, Bali, pada 24 Mei.

Belum sempat berlangsung, konsep ini sudah dikecam oleh netizen di media sosial Twitter dan Instagram karena dinilai tidak peka terhadap sejarah kelam masyarakat Indonesia yang terpaksa harus mengonsumsi RasKin atau beras miskin untuk bertahan hidup. Dalam unggahan story-nya, pihak Bogaria Bali menjelaskan, “Menginterpretasikan kembali apa yang disebut “food for the poor”, kami memilih tema ini agar semua orang dapat merasakan alternatif makanan pokok Indonesia dari perspektif sejarah dan budaya.” Makanan yang dimaksud adalah ubi kayu, nasi jagung, ketan hitam, dan makanan lainnya yang dijual seharga Rp300.000 lengkap dengan 2 cocktail.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa tema tersebut diambil untuk “menyelami budaya Indonesia melalui cita rasa dan bahan-bahan yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia dan dengan sejarahnya. Dari tunas hingga akarnya, makanan ini adalah mahakarya life hack orang-orang Indonesia selama masa sulit”.
Pihak Bogaria akhirnya meminta maaf. Dalam ucapan permohonan maafnya yang diunggah pada 20 Mei dalam akun Instagramnya, Bogaria menyebutkan, “Atas nama Joshua District, kami ingin meminta maaf atas kerjasama kami yang seharusnya dilaksanakan pada 24 Mei tentang ‘Raskin’. Kami tidak tahu orang-orang akan tersinggung karena kami tidak bermaksud jahat, tema ini dimaksudkan sebagai edukasi makanan kultural.”