Elon Musk ancam batalkan kesepakatan akuisisi Twitter

Elon Musk mengancam akan membatalkan kesepakatan akuisisi Twitter karena ia menilai Twitter menggagalkan niatnya untuk mempelajari user base.

Musk yakin bahwa jumlah akun spam dan akun palsu yang ada dalam platform tersebut jauh lebih besar dari jumlah kurang dari 5% yang dilaporkan Twitter kepada publik. Atas dasar tersebut, ia ingin melakukan penelusuran lebih lanjut, tapi pihak Twitter dianggap gagal memberikan hak atas informasi terhadap Musk.

Atas dasar tersebut, Musk mengajukan surat kepada regulator terkait yang pada intinya menyatakan bahwa ia ingin melakukan penilaian terhadap akun spam.

Surat ini menjelaskan alasan mengapa pembelian ini telah tertunda selama berminggu-minggu.

Dilansir dari BBC, kuasa hukum Musk, Mike Ringler, dalam sebuah surat pernyataan menjelaskan, "Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger dan Musk jelas memiliki hak dari sana, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger."

"Sebagai calon pemilik Twitter, Musk jelas mempunyai hak untuk meminta akses terhadap data-data yang membantunya mempersiapkan transisi bisnis agar Twitter menjadi miliknya," jelas Mike. Ia menambahkan, "Untuk dapat melakukan ini, ia (Musk) harus memiliki pemahaman yang lengkap dan akurat tentang inti model bisnis Twitter, khususnya pengguna aktifnya," tuturnya.

Penawaran Twitter hanya memberikan rincian tambahan mengenai metode pengujian perusahaan, baik yang disampaikan secara tertulis maupun lisan.

Mempertimbangkan perilaku tersebut, Musk yakin Twitter berusaha menggagalkan akses hak atas informasinya.

Di sisi lain, Twitter menjelaskan bahwa pihaknya telah dan akan terus bekerja sama untuk membagikan informasi agar transaksi tersebut dapat berjalan sesuai dengan kesepakatan. Twitter menganggap Musk melakukan hal yang biasa untuk melakukan legal due diligence agar dapat mencapai kesepakatan dan juga menambahkan bahwa hal itu dilakukan untuk menyelesaikan akuisisi dengan harga yang disepakati.

Musk juga berpendapat demikian, meskipun kesepakatan ditunda, tapi ia tetap berkomitmen untuk melakukan akuisisi.

Bagaimanapun, jika Musk membatalkan kesepakatan ini, ia dihadapkan dengan kewajiban membayar break-up fee sebesar $1 miliar.
Analis menilai bahwa Musk mungkin menggunakan alasan ini untuk menegosiasikan kembali harga pembelian. Menurut mereka, perbuatan Musk yang membawa masalah ini ke publik tidaklah konvensional dan sulit menentukan keseriusannya.