Victoria's Secret & Co PHK 160 manajer dan pekerjakan mantan eksekutif Amazon

Victoria's Secret & Co rumahkan 160 karyawan level manajemen dari berbagai cabang akibat restrukturisasi perusahaan, Selasa (12/7). Sekitar 5% dari total pekerja kantor pusat Ohio ritel pakaian ini mengungkapkan pemberhentian pun dilakukan demi selamatkan US$40 juta bagi perusahaan. 

Sejak pengumuman PHK tersebut, saham Victoria's Secret & Co langsung anjlok pada Rabu, dilaporkan oleh New York Post. Bahkan, sahamnya pun sudah jatuh sebanyak 34% sejak Juli 2021.

Melansir Reuters, bersamaan dengan kabar kurang baik tersebut, perusahaan mengumumkan nama baru yang akan mengisi posisi Chief Executive, yakni Amy Hauk yang telah memimpin anak perusahaannya, Pink sejak 2018. Restrukturisasi pun mencakup pengangkatan Christine Rupp sebagai Chief Customer Officer yang dulu bekerja di Albertsons Cos Inc, Microsoft Cop, dan Amazon.com Inc.

Melansir New York Post pada Agustus tahun lalu, Victoria's Secret merencanakan rebranding akibat pasar yang kini lebih tertarik dengan produk inklusif. Hal ini terbilang jauh dari apa yang dilakukan jenama asal Amerika Serikat ini yang kerap dikecam atas kampanye marketing yang eksploitatif dan seksisme.

Perubahan persona jenama ini juga dilakukan setelah tahun lalu Victoria's Secret menjadi perusahaan independen dengan berpisah dari L Brands, yang juga memiliki jenama Bath & Body Works.

Rupanya, proses rebranding jenama tersebut menghasilkan beberapa perubahan, seperti pemilihan model iklannya yang mulai mencakup model ukuran plus (plus size model) dan pembuatan BH mastektomi (mastectomy bra) diperuntukan bagi perempuan yang telah lalui prosedur medis pengangkatan payudara. Brand ini juga mulai mencoba untuk mengubah fokusnya dalam membahas perempuan, melalui pencapaiannya, seperti dalam kampanye yang melibatkan atlet Megan Rapinoe. 

Namun, pada kenyataannya, usaha itu belum berhasil membuatnya cukup kompetitif dengan kebangkitan jenama lainnya yang telah mengedepankan inklusivitas sejak awal masuk ke pasar perdagangan.

Pasalnya, pelaporan PHK pekerja level manajemen ini bukanlah yang pertama. Pada 2019, hal serupa terjadi, Victoria's Secret memberhentikan 50 orang dari kantor pusat yang sama di Ohio, Amerika Serikat.