Mulai terlalu mirip TikTok, Instagram diprotes agar balik seperti semula

Mulai merasa asing dengan desain Instagram yang sudah tak sama seperti sedia kala? Ternyata media sosial yang dikenal untuk berbagi foto itu tengah melakukan perubahan terhadap desain dan pola algoritmanya menjadi berfokus pada konten video hingga membuat penggunanya geram. 

Kekesalan dan kritikan itu diungkapkan seorang fotografer asal LA bernama Tati dengan akunnya @illumitati yang membuat petisi untuk menuntut Instagram agar mengembalikan desain hingga algoritmanya menjadi seperti sedia kala dengan gerakan "make Instagram Instagram again".

Hingga saat ini unggahan dari Tati tersebut mengundang hampir dua juta likes dan petisi yang bisa diikuti oleh siapa pun itu ditandatangani oleh lebih dari 180 ribu orang. Tidak hanya itu, kolom komentarnya pun didominasi dukungan warganet yang memiliki kegelisahan dan pendapat yang sama.

Betapa tidak, sejumlah selebriti seperti Kylie Jenner rupanya turut mempromosikan gerakan yang diinisiasi Tati tersebut. Dengan jumlah pengikut yang mencapai 360 juta di akun Instagramnya, Jenner berhasil menyebarkan pesan, kritikan, dan tuntutan untuk Instagram kepada publik luas. 

Pasalnya, seperti yang kita tahu, Instagram yang dahulu ialah platform bak foto album untuk kita melihat update dari teman, keluarga dan orang-orang yang kita kenal. Namun, sekarang berubah menjadi platform berbasis video dengan visual yang memenuhi seluruh lanskap handphone seperti TikTok. 

Perubahan ini mengundang protes dari para pengguna, termasuk konten kreator dan selebriti yang merasa kontennya tenggelam akibat kalah dengan video dan konten iklan. Format yang biasanya memisahkan antara visual foto dengan teks caption pun menjadi menyatu, persis seperti TikTok.

Menanggapi hal ini, pimpinan Instagram Adam Mosseri menjelaskan dalam sebuah unggahan video di akunnya. "Bukan rahasia lagi bahwa kami telah melakukan usaha untuk membuat Instagram menjadi lebih baik lagi dengan video dengan tetap menghadirkan foto dengan baik untuk jangka panjang."

Rupanya, fokus kepada konten-konten video ini telah mulai dirintis Instagram sejak Agustus 2020, dengan menghadirkan fitur Reels. Hingga saat ini pun, promosi reels sudah mengokupasi hingga ke dalam story Instagram, tak lagi hanya di timeline dan sub halaman reels.

Tidak hanya itu, Adam pun mengonfirmasi bahwa format video akan terus didorong karena perubahan selera pengguna kini lebih banyak melihat video dalam mengonsumsi konten. Ia pun turut menjelaskan bahwa Instagram akan terus memperbaharui dan melakukan uji coba seluruh fitur sebelum diluncurkan.

Di sisi lain, langkah yang sama pernah dilakukan Jenner pada 2018 yang memprotes bagaimana fitur story di Instagram mengikuti aplikasi Snapchat dan berhasil menurunkan nilai pasar Instagram hingga $1 miliar. Lantas, hingga hari ini pun, nilai pasar Meta belum mengalami kenaikan yang signifikan.