Game lokal “A Space for the Unbound” batal rilis akibat dugaan eksploitasi pendanaan

Developer independen Indonesia Mojiken Studio asal Surabaya bersama penerbit Toge Productions menunda perilisan gim lokal “A Space for the Unbound” hingga waktu yang belum ditentukan. 

Awalnya permainan tersebut direncanakan rilis pada 2022 ini, tetapi dibatalkan karena masalah yang terjadi dengan mitra penerbit yang berbasis di Inggris, PQube Games. Pasalnya, PQube Games sendiri merupakan penerbit untuk perilisan konsol “A Space for the Unbound” di wilayah barat.

Pasalnya, Mojiken Studio dan Toge Productions menuding bahwa PQube Games melakukan manipulasi dan eksploitasi terkait pendanaan dan pengembangan game terbarunya. Keduanya menganggap, PQube Games memanfaatkan status Mojiken sebagai pengembang skala kecil yang "kurang terepresentasi". 

Dalam pernyataan di Twitter @ASTFUgame, keduanya mengatakan, PQube Games mendapatkan dana keragaman dari sebuah platform konsol terkenal usai memanfaatkan status dan karya mereka berdua. Namun, PQube Games tak memberikan dana itu kepada pengembang sebagaimana tujuan dari hibah.

Rupanya, dana keragaman adalah dana hibah yang digunakan untuk membantu pengembang game yang kurang terwakili dan kesulitan secara finansial, terutama selama pandemi COVID-19. 

“PQube Games sengaja menahan informasi tentang hibah tersebut dan menggunakannya sebagai pengungkit untuk keuntungan komersial mereka sendiri,” tulis Mojiken dan Toge Productions.

Tak hanya itu, Mojiken juga mengklaim PQube telah menahan hak penerbitan gim konsolnya, sehingga tak ada pilihan lain selain menunda perilisan gim sampai bisa menemukan penerbit baru. 

“Sejak terbongkarnya masalah ini, kami jelas tidak dapat mempercayai PQube Games atau terus bekerja sama untuk merilis “A Space For The Unbound” karena PQube Games telah jatuh jauh tak hanya dari kesopanan yang wajar, tetapi juga kewajiban mereka kepada kami karena praktik predator ini,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, PQube Games membantah tuduhan yang dimaksud. Di sisi lain, PQube Games mengklaim bahwa pihaknya mendukung dan menghormati ketentuan dengan Mojiken dan Toge. 

“Dukungan ini termasuk menawarkan pendanaan lebih lanjut yang signifikan, melebihi dan di atas dana hibah, untuk mendukung pengembangan, porting, dan pemasaran,” tulis PQube, dilansir The Verge.

PQube pun menuding balik keduanya dengan alasan, “Telah berusaha selama beberapa waktu untuk secara sepihak menegakkan persyaratan revisi yang tidak masuk akal bagi perjanjian.”

“Dan mengecewakan bahwa, sebagai akibat tak tercapainya itu dan meski ada upaya signifikan PQube untuk mengakomodasi ini, mereka telah berusaha menangani masalah itu dengan cara ini," kata PQube.

Lantas, beberapa jam usai pernyataan pertama Mojiken dan Toge Productions dalam akun Twitter resmi gim "A Space for the Unbound", mereka melanjutkannya dengan pernyataan sangkalan. 

“Kami, Toge Productions dan Mojiken Studio tak mendukung atau mengharap aksi negatif dan kebencian dari publik. Seperti bombardir ulasan, pemboikotan, dan lainnya terhadap gim rilisan PQube Games. Tindakan tersebut akan memengaruhi pengembang lain yang tak terlibat. Kami hanya meminta publik untuk membaca pernyataan, untuk mengerti alasan tertundanya rilisan,” ujar kedua pihak.

Game “A Space for the Unbound” sendiri telah diumumkan pada 2020 silam dan mengisahkan petualangan irisan kehidupan yang berlangsung di pedesaan Indonesia dengan latar waktu 1990-an. Nantinya, game tersebut akan dirilis di Xbox, PlayStation, Nintendo Switch, dan Steam.