Data GTA VI yang belum rilis bocor, jadi peretasan terbesar dalam sejarah video gim

Perusahaan video gim Rockstar Games menjadi target peretasan. Pasalnya, baru-baru ini data permainan Grand Theft Auto (GTA) VI yang belum rilis dikabarkan bocor di dunia maya.

Melansir Hackered (19/9), dalam forum GTA pada Minggu (18/9) lalu, seorang peretas dengan nama akun "teapotuberhacker" mengklaim sebagai sosok di balik kebocoran gim ternama tersebut.

Tak main-main, peretas berhasil mengambil sejumlah video gameplay (mode permainan), aset, dan source code (kode sumber) GTA VI. Secara total, 90 kepingan video dapur GTA VI berukuran 3GB, diunggah peretas dan menjadikannya salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah video gim.

“Hai, ini adalah 90 cuplikan GTA 6. Mungkin saya akan segera membocorkan lebih banyak lagi data, GTA 5 dan 6 source code dan aset, pengujian GTA 6,” tulis peretas yang juga menaruh akun Telegramnya.

Dokumen yang diunggah sang peretas itu berbentuk ZIP dan berisi video serta tangkapan layar online game GTA VI yang tidak dirilis oleh Rockstar Games. Lantas, menanggapi hal ini, perusahaan Rockstar Games pun telah mengonfirmasi bahwa peretas itu benar berhasil mengambil data mereka.

Lewat pernyataannya resminya tersebut, tim Rockstar Games mengungkapkan kekecewaan atas kebocoran data gim garapannya. Pasalnya, gim GTA VI baru akan dirilis pada 2025 mendatang.

“Kami sangat kecewa dengan rincian gim kami yang dibagikan kepada anda dengan cara seperti ini,” tulis pernyataan Rockstar Games yang diunggah dalam akun Twitter resminya. 

“Pekerjaan kami dalam gim Grand Theft Auto selanjutnya akan tetap berjalan sesuai rencana dan kami tetap berkomitmen untuk memberikan pengalaman untuk Anda, para pemain, yang melampaui ekspektasi kami,” pungkas Rockstar Game.

Selaras dengan itu, melansir CNN (19/9), reporter Bloomberg Jason Schreirer juga mengonfirmasi kebocoran luar biasa itu kepada pihak Rockstar Game. 

“Klip yang beredar itu versi dini dan belum tuntas, tentu saja. Ini adalah salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah video game dan mimpi buruk bagi Rockstar Games,” tulisnya di akun Twitter.

Tidak hanya itu, ternyata sang peretas sebenarnya berusaha memeras Rockstar Games. Bahkan, perusahaan gim itu telah setuju untuk membayar $10 ribu untuk menjaga data GTA V.

Rockstar Games pun telah berhubungan dengan Digital Millennium Copyright Act (DMCA) terkait peretasan besar ini untuk meminta bantuan agar seluruh video unggahan peretas bisa diturunkan.

Akan tetapi, sayangnya, upaya tersebut sudah terlambat. Pasalnya video dan data curian GTA VI itu telah tersebar luas lewat Telegram.