Edukasi lewat pameran bertema seks pertama di Indonesia

Pertama kalinya di Indonesia, terselenggara pameran instalasi ruangan tentang seks. Bertajuk “HOTEL FOR PLAY” pameran ini diinisiasi dengan tujuan edukasi masyarakat soal hubungan seksual.

“HOTEL FOR PLAY”  akan berlangsung di Lotte Shopping Avenue, Jakarta mulai 1-31 Oktober 2022. Meski terbuka untuk umum dan gratis, ada syarat usia pengunjung yang harus diikuti, minimal 18 tahun. 

Dalam jumpa pers (26/9), Presiden Direktur Danphac Pharma, perusahaan induk Vivo sebagai inisiator dari pameran “HOTEL FOR PLAY”, Yoevan Wiraatmaja mengungkapkan bahwa pameran ini ingin memberikan pengalaman terkait bagaimana sensasi berhubungan seksual seharusnya. 

Tagline #SenseSational (gabungan kata indera dengan sensasional) pun telah menjadi bagian kampanye Vivo. Hal itu ampak pada peluncurannya di Instagram @vivo_id sejak hari pertama September tahun ini.

Rupanya, dibagi menjadi runutan instalasi yang menggugah pengalaman audiens, “HOTEL FOR PLAY” menceritakan perjalanan seksual seseorang. Mulai dari ruangan yang menggambarkan “foreplay” atau pemanasan, penetrasi, hingga pasca hubungan seksual itu sendiri.

Menurut Sales and Marketing Director Danpac Pharma Christian Eka, alasan dibuatnya pameran ini adalah isu kerentanan masyarakat Indonesia terhadap penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti HIV. Di sisi lain, pameran ini dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia pada 26 September.

“Belum lagi beberapa minggu belakangan ada banyak pemberitaan tingkat HIV yang cukup tinggi di Indonesia. Untuk itu, kami mau mengajak biar anak muda nggak malu untuk berbicara seks sejak dini,” tutur Eka pada jumpa pers “HOTEL FOR PLAY” di Jakarta(26/9).

Melansir CNN, rupanya pernyataan Eka mengarah pada data terbaru Kemenkes RI pada Juni 2022 yang mengungkap pengidap HIV di Provinsi Indonesia telah mencapai 519.158 orang.

Yoevan Wiraatmaja juga mengungkap hal bernada serupa. “Kita mendukung pemerintah, terutama Kemenkes dalam program three zero pada 2030, yaitu zero penularan HIV, zero orang meninggal karena AIDS, dan zero stigma terhadap ODHA. Kita ingin bikin seks lebih artistik dan lifestyle sehingga bisa diterima masyarakat, terutama oleh anak muda," jelas Yoevan.

Sehingga, harapannya pameran ini dapat meluruhkan ketabuan diskusi tentang seks dalam konteks yang tepat. Dengan begitu, nantinya seks dapat dikomunikasikan tanpa intimidasi dan dengan menyenangkan.