Serial ramah anak “Jurnal Risa” akan tayang di Disney+, terinspirasi kisah nyata

Kisah horor berdasarkan petualangan Risa Saraswati kembali diangkat dan kali ini dalam bentuk serial bertajuk “Jurnal Risa” yang akan tayang di Disney+ mulai 27 Mei mendatang.

Menariknya, serial “Jurnal Risa” yang fokus menceritakan petualangan Risa kecil bersama para sepupunya yang bisa berinteraksi dengan makhluk halus itu dibuat agar ramah anak.

Sekadar informasi, kisah di serial “Jurnal Risa” ini memiliki latar belakang tahun 1990-an dan diadaptasi dari buku Risa yang bertajuk “Jurnal Risa: Teror Liburan Sekolah”.

Pasalnya, kisah Risa Saraswati dan persahabatannya dengan lima hantu ini sudah sangat terkenal lewat buku-bukunya dan juga beberapa film adaptasinya, seperti “Danur” dan “Sunyaruri”.

Apalagi, Risa dan para sepupunya juga aktif dengan membuat konten di YouTube mereka hingga membuat netizen penasaran, bagaimana masa kecil mereka hingga bisa berinteraksi dengan hantu.

Lantas, saat konferensi pers serial tersebut, Risa mengatakan, “Ini jawaban dari pertanyaan semua orang sebenarnya Risa dan sepupunya bisa komunikasi (sama hantu) dari kecil dan kecilnya gimana.”

Sengaja ditujukan untuk ditonton anak-anak

Selaras dengan itu, produser eksekutif dari serial tersebut Manoj Punjabi pun mengatakan bahwa hal yang ditonjolkan dari “Jurnal Risa” adalah sudut pandang anak-anaknya.

“Strateginya sangat simpel, series ini sesuai untuk anak-anak dan belum ditonjolkan di Danur Universe. Selling point-nya POV anak-anak dan petualangannya. Plus ini berdasarkan kisah nyata,” ujarnya.

Pasalnya, menurut Manoj, serial atau film yang mengangkat genre horror adventure anak-anak yang otomatis kids friendly sudah cukup banyak di luar negeri, tetapi tidak di Indonesia.

Saat ditanya tentang target penontonnya, sutradara Awi Suryadi mengungkapkan bahwa ia mengejar agar serial terbarunya ini bisa ditonton semua umur.

“Atau enggak 13 tahun ke atas. Horornya bukan yang bikin trauma, tapi bikin fun aja. Jump scare-nya pun tidak semengagetkan itu, karena setelahnya anak-anak bisa tetap tertawa,” ujarnya.

Baca juga: Memahami obsesi supernatural masyarakat Indonesia - Bagian 1

Manoj pun menambahkan, “Horornya penuh petualangan dan ini jadi formula yang beda. Jadi, keluarga bisa nonton. Formulanya tidak gore, sesuai buat keluarga.”

Betapa tidak, sang pemilik kisah, Risa, pun berpendapat bahwa episode pertama serialnya tidak terlalu menyeramkan. Di mana penonton bisa menikmati anak-anak yang tengah berpetualang.

Namun, katanya, “Alangkah lebih baik kalau nontonnya bareng-bareng. Ini serial yg cocok buat lagi kumpul keluarga. Di situ ada beberapa mitos yang bisa jadi bahan diskusi anak dan orang tua.”

Pilih pemeran anak yang terbiasa syuting

Saat menerima serial ini, Awi sudah yakin bahwa syuting serial ini pasti berat. Maka itu, dirinya ingin anak-anak yang berlakon sudah terbiasa syuting dengan jam terbang yang tinggi.

Lantas, setelah seleksi dari tim casting MD Entertainment, anak-anak yang terpilih pun dipertemukan dengan Risa dan para sepupunya untuk melihat bagaimana kecocokan dan chemistry mereka.

“Kita datang pas mereka reading. Kita kenalan, mereka anak-anak yg selalu penasaran sampai hal detail mereka tanyain. Chemistry dari pas reading, mereka juga nonton “Jurnal Risa”, belajar otodidak,” ujarnya.

Selaras dengan itu, Risa pun mengungkapkan bahwa keluarganya sangat senang dan penasaran semirip apa para aktor dan aktris cilik dengan mereka di masa lalu.

Soal ini, salah satu sepupu Risa yang juga berlakon di serial tersebut, Nicko Irham berkata, “Pertama kali ketemu orang yg meranin saya, reaksiku: “Gue banget”.”