Kreator asal Kupang Natalino Mella ciptakan sasando elektrik

Seorang kreator konten asal Kupang, Natalino Mella menghadirkan gaya baru dalam memainkan alat musik asal daerah tersebut, yakni dengan menciptakan sasando elektrik. Tujuannya adalah agar alat musik tersebut lebih relevan di mata anak muda.

Sasando versi Mella dibuat dengan lebih banyak senar, yakni 45 senar agar bisa dimainkan 10 jari. Rupanya, melansir Antara, Mella sendiri menghabiskan waktu sekitar empat tahun, sejak 2018 untuk menciptakan sasando ini. 

Tidak hanya itu, Mella juga terlihat aktif memainkan lagu-lagu asal Indonesia dengan sasando elektriknya. Selain lagu asal Indonesia, Mella juga sering memainkan lagu-lagu asal barat yang diunggah dalam akun YouTubenya (Natalino Mella Sasando) dan juga Snack Video.

Inovasi Mella untuk menciptakan sasando elektrik diawali dari pengalaman sendiri. Dulu Mella adalah peserta pertukaran pelajar antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Pada saat itu, orang-orang sangat antusias menyambutnya setiap kali ia memainkan alat musik asal pulau Rote tersebut. Perasaan tersebut yang kemudian mendorongnya untuk berinovasi.

Prestasi lain dari Mella adalah ia kerap kali diundang oleh kedutaan besar Republik Indonesia yang berada di luar negeri untuk memainkan sasando.

Selain itu, alasan lain yang mendorong dirinya untuk aktif di media sosial adalah karena dampak yang diberikan. “Orang-orang suka menyebar video pendek lewat Whatsapp, sehingga dampaknya lebih besar,” ujar Mella yang ingin membawa sasando pada level yang berbeda.

Ke depannya, ia berharap agar popularitas sasando sama seperti alat musik Gitar yang dimainkan oleh orang-orang dari penjuru dunia tanpa batasan usia.

“Harapannya, anak muda makin banyak yang main sasando dan ini bukan jadi alat musik eksklusif, ada dimana-mana,” ucap Mella.

Sebuah sasando elektrik dijual dengan kisaran harga diatas Rp3,5 juta dengan waktu pengerjaan tujuh hingga sebelas hari.

Di samping aktif tampil di media sosial, rupanya Mella juga membuat lokakarya pelatihan sasando di Kupang dan juga menjual instrumennya secara daring. Luar biasanya, pembelinya sudah berasal dari berbagai belahan dunia, seperti Jerman, Australia, hingga Meksiko.