Pelukis Eddy Susanto gelar pameran tunggal perdana “The Allegory: Java of Dante” di Italia

Pelukis tanah air, Eddy Susanto menggelar pameran tunggal perdananya di Giudecca Art District (GAD), Venesia, Italia. Karya yang berjudul “The Allegory: Java of Dante” mengangkat tema neraka dan surga itu dipamerkan sejak 29 Juli lalu hingga 4 September mendatang.

“Karya ini sudah beberapa tahun lalu saya buat kemudian ada tawaran untuk pameran di Italia,” kata Eddy dalam konferensi pers yang diselenggarakan ArtSociates di Lawangwangi Creative Space, Bandung, pada Jumat (12/8).

Ajakan pameran lukisan tersebut berasal dari ArtSociates yang diadakan bersamaan dengan eksibisi seni internasional Venice Biennale ke-59. Karya Eddy ialah satu dari 50 seniman internasional yang dipamerkan di GAD. 

Karya yang Eddy kirim terdiri dari 10 lukisan yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur dan ilustrasi puisi “Divine Comedy” karya penyair Dante Alighieri. Selain itu, ia juga terinspirasi dari ukiran Gustave Dore dan Giuseppe Bossi.

Lima karya di antaranya bergambar lukisan seniman zaman renaisans dan sisanya relief candi yang dirancang berpasangan. Lukisan Eddy juga disusun oleh teks dengan menggunakan aksara Jawa Kuno yang membentuk karakter berbeda. Pelukis asal Yogyakarta itu menceritakan alegori akhirat dari masyarakat Jawa melalui karyanya.

“Saya melihat adanya korelasi antara Borobudur dengan karya Dante. Teori surga dan neraka di Borobudur itu lebih tua dari Dante,” kata Eddy. Menurut Eddy, tidak hanya Dante yang mengungkapkan alegori tentang kehidupan setelah kematian. Pasalnya, pada bagian bawah Candi Borobudur ternyata ada narasi serupa.

Di samping itu, alasan Eddy mengangkat topik sejarah lokal karena dirinya merasa bangga sebagai masyarakat Jawa, di mana setiap cerita lokal memiliki potensi untuk menginspirasi beberapa bidang penelitian.

“Saya coba melihat secara bangga menjadi orang Jawa. Siapa tahu kelak kita bisa menginspirasi penelitian di bidang-bidang lain,” kata seniman yang pernah memenangkan Bandung Contemporary Art Award ke-2 (2011) dengan karya “Java of Durer”.

Di sisi lain, direktur sekaligus pendiri ArtSociates Andonowati mengatakan bahwa pihaknya mendukung untuk mempromosikan seniman Indonesia kepada lebih banyak orang dari lingkup nasional hingga internasional.