Peragaan busana Gucci dibatalkan akibat kontroversi pemotretan di Cheong Wa Dae

Peragaan busana rumah mode mewah Gucci yang dijadwalkan pada 1 November mendatang, dibatalkan oleh Administrasi Warisan Budaya Korea Selatan (Cultural Heritage Administration/CHA)

Melansir The Korea Held (29/8), keputusan ini dipengaruhi oleh pemotretan kontroversial majalah Vogue Korea di situs bersejarah Cheong Wa Dae atau Rumah Biru, yang undang kritik keras publik Korsel.

Sebelumnya, berdasarkan catatan rapat CHA pada Selasa (16/8), Gucci Korea telah mengajukan permohonan penggunaan bangunan bersejarah Geunjeongjeon untuk peragaan busananya. Bangunan itu merupakan aula utama dan bagian dari istana kerajaan era Dinasti Joseon (1392-1910). 

Rencananya, perhelatan "Gucci Cosmogonie Fashion Show di Seoul, Gyeongbokgung" itu angkat tema mitos rasi bintang, dengan arahan direktur kreatif Alessandro Michele. Koleksi Gucci “Cosmogonie” pertama kali diluncurkan di warisan budaya UNESCO, Castel del Monte Italia, pada Mei lalu.

Awalnya, komite mengabulkan proposal Gucci, dengan catatan mereka harus melampirkan verifikasi fakta sejarah dalam pertunjukan, dan menerima saran para ahli (sejarah) yang relevan. Peragaan itu juga harus mempublikasikan nilai sejarah Gyeongbokgung, tempat di mana astronomi kelas dunia dipelajari.

Akan tetapi, sejak kritik publik terhadap pemotretan Vogue Korea di salah satu situs sejarah Konsel, Cheong Wa Dae memanas, izin Gucci Korea pun dicabut. Kepada The Korea Herald, Gucci Korea mengungkapkan, mereka akan segera mengumumkan tanggal dan tempat baru untuk acaranya. 

Di sisi lain, melansir The Korea Times (29/8), perwakilan Gucci Korea menyampaikan, “Kami mempersiapkan acara untuk meningkatkan kesadaran dunia akan nilai budaya dan akademik Istana Gyeongbok, warisan budaya Korea yang indah, tetapi kami sedang mendiskusikan (dan membatalkannya) mengingat sentimen publik di Korea, termasuk isu kontroversi baru-baru ini.”

Sebelumnya, pada Senin (22/8), Vogue Korea merilis 30 foto rancangan busana modern hasil adaptasi baju tradisional Korea, hanbok. Laman fesyen rilisannya ditujukan untuk menarik turis ke situs budaya Korea, Cheong Wa Dae. Bahkan, rilisan ini adalah kerjasama Vogue Korea dengan CHA. 

Hasil pemotretan mengundang kritik publik, terutama tokoh dan mantan pemerintah liberal, yang menganggap rilisan telah “merusak martabat bangsa” akibat komersialisasi situs penting Korsel.

Ternyata, Cheong Wa Dae merupakan lokasi kantor kepresidenan dan kediaman selama lebih dari tujuh dekade sebelum Presiden Yoon Suk-yeol memindahkan kantornya ke daerah Yongsan Seoul. Sejak itu, Cheong Wa Dae dibuka untuk umum, menarik hampir 1,4 juta pengunjung pada akhir Juli.

CHA pun lontarkan pembelaan lewat The Korea Herald, “Dalam hal konten budaya, kami mengevaluasi niat pembuatan film mereka dan menyajikan pedoman yang jelas untuk menggunakan situs sejarah. Tetapi kami tidak dapat meninjau setiap pakaian dan postur hasil kreasi tim penata.”