Polandia minta Rusia kembalikan lukisan yang dicuri saat Perang Dunia II

Polandia secara resmi mengajukan restitusi kepada Federasi Rusia (14/9), untuk mengembalikan tujuh lukisan milik negaranya yang dicuri Tentara Merah Soviet (Soviet Red Army) selama Perang Dunia II.

Melansir The Moscow Times (15/9), Duta Besar Rusia untuk Warsaw (Polandia) Sergei Andreyev mengklaim telah menerima surat restitusi tersebut dan sedang menyerahkannya kepada pihak Moskow.

Ketujuh lukisan itu ternyata berada di museum pemerintah di Rusia, Pushkin State Museum of Fine Arts di Moskow. Lukisan-lukisan itu adalah buatan seniman Italia yang berasal dari abad ke-14 hingga ke-18. 

Sebelum PD II, karya-karya tersebut jadi koleksi keluarga Czartoryski di Goluchow, Polandia. Beberapa di antaranya adalah "Two Saints" oleh Spinello Aretino, dan "Adoration of the Child" oleh Lorenzo di Credi.

Melansir AP News (14/9), Piotr Gliński mengklaim, setidaknya 50% dari koleksi seninya diambil semasa okumasi tentara Nazi Jerman dan Soviet semasa perang. “Pengamatan jejak ratusan bahkan ribuan benda, mengarah kepada Federasi Rusia dan republik Soviet lampau,”  tutur Gliński kepada media. 

Menteri Budaya Polandia Piotr Gliński turut mengungkapkan bahwa rupanya Polandia telah 20 kali mengajukan restitusi artefak budaya tersebut kepada Rusia, tetapi upayanya selalu gagal.

Artefak budaya yang sebelumnya diupayakan untuk kembali ke Polandia ialah lukisan maestro seni rupa Barat, termasuk Dürer, Holbein, dan Cranach, serta manuskrip dan arsip sejarah terkait pembantaian Holocaust.

Upaya pengembalian artefak budaya yang lepas dari tangan Polandia ini telah dilakukan sejak lama. Setidaknya sejak 2016, 600 artefak budaya telah terkumpul dan tak ada satu pun berasal dari Rusia. 

Namun, di sisi lain, melansir The Art Newspaper (20/9), utusan budaya internasional Putin Mikhail Shvydkoy mengatakan, tak ada dasar hukum bagi Rusia untuk mempertimbangkan permintaan Polandia. 

“Dalam kondisi sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Federasi Rusia, 'pembatalan' budaya Rusia di Eropa, saya menganggap presentasi klaim semacam itu oleh negara-negara Eropa tidak bermoral,” ujar Mikhail Shvydkoy kepada kantor berita resmi Tass.

Tak hanya itu, seorang juru bicara kementerian kebudayaan Rusia mengatakan bahwa “jenis barang berharga” yang diklaim oleh Polandia termasuk dalam kategori khusus.

“Karena mereka diangkut ke wilayah Uni Soviet sebagai ganti rugi untuk mengkompensasi tindakan Nazi Jerman dan sekutunya selama Perang Besar. Perang Patriotik,” lapornya kepada kantor berita Interfax.