Uji coba perusahaan Inggris terhadap skema empat hari kerja bakal dibuat permanen

Pernah bermimpi untuk bekerja hanya empat hari dalam seminggu? Ternyata, hal itu mungkin tidak cuma impian semata dan jadi kenyataan di masa depan. Pasalnya, ada negara yang telah menerapkannya. 

Pasalnya, melansir BBC (21/9), setidaknya ada 60 firma Inggris telah mencoba sistem empat hari kerja dalam seminggu ini selama enam bulan terakhir dan disinyalir akan mempertahankannya.

Perusahaan yang telah mencobanya mengaku performa perusahaan tetap terjaga, bahkan meningkat. Mereka pun membayar karyawan 100% meski waktu mereka kerja hanya 80% dari waktu kerja biasanya.

Tidak hanya itu, melihat hasil positif, dari 73 perusahaan yang telah melakukan uji coba, 86% di antaranya menyatakan akan mempertahankan sistem kerja itu untuk ke depannya. Sebagian merasa tidak ada kendala, sedangkan yang lain mengaku sistem hari kerja tersebut cukup menantang.

Ternyata, model hari kerja tersebut dibuat oleh inisiatif bernama 4 Day Week. Inisiatif ini digarap bersama Autonomy, penelitian Universitas Cambridge dan Oxford. Dari model yang dibuatnya, mereka melakukan uji coba selama enam bulan terakhir di Inggris, Amerika, Irlandia, Australia, dan Selandia Baru. 

CEO 4 Day Week, Joe O'Connor mengungkap, “Kami masih mengamati bagaimana transisi ini dapat berjalan lancar dan masih bergejolak bagi beberapa yang lain, terutama bagi mereka yang praktik, sistem, dan budayanya kurang fleksibel dan pakem seperti di masa lampau.”

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di beberapa negara tersebut, model ini dinilai sangat menguntungkan karyawan karena meminimalisir biaya transportasi. 

Di samping itu, para pekerja yang memiliki momongan merasa diuntungkan karena model ini memotong biaya penjaga anak yang harus mereka keluarkan dan mendapatkan waktu bersama anak lebih banyak.

Direktur penelitian Autonomy, Will Stronge juga menekankan keuntungan itu. “Empat hari kerja dengan tiada kerugian dapat jadi pendukung krusial bagi pekerja untuk memenuhi kebutuhannya di masa depan.”