Kepolisian London konfirmasi remaja 17 tahun sebagai tersangka peretasan GTA VI

Pihak kepolisian London Inggris baru menangkap seorang remaja 17 tahun sebagai tersangka peretasan gim Grand Theft Auto (GTA) VI Rockstar Games dan kasus perusahaan raksasa Uber. 

Melansir TechCrunch (26/9), sesuai kebijakan Inggris, identitas anak di bawah umur itu tidak disebarkan.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, peretasan sejumlah perusahaan besar itu tengah menggemparkan dunia. Salah satunya Uber yang sampai mematikan beberapa alat internalnya. Hingga akhirnya, pihak berwenang Inggris melakukan investigasi dan menangkap tersangka di Oxfordshire, Kamis (22/9) lalu.

“Kepolisian Kota London menangkap remaja 17 tahun di Oxfordshire atas dugaan peretasan, sebagai bagian dari investigasi yang didukung National Crime Agency (Badan Kejahatan Nasional) dan National Cyber Crime Unit (Badan Kejahatan Siber Nasional),” ujar detektif kepolisian London, Michael O'Sullivan.

“Ia ditangkap atas hubungannya dengan investigasi kami, dan menjadi tahanan polisi,” lanjut O'Sullivan.

Atas peretasan yang terjadi beberapa waktu silam, perusahaan transportasi Uber harus mematikan seluruh perangkatnya untuk memutus jaringan retasan dan juga mengusir peretas. Selain itu, GTA VI juga menjadi korban karena gim yang harusnya rilis 2024 itu cuplikannya sudah bocor ke publik.

Hingga hari ini, belum diketahui siapa dalang di balik peretasan besar-besaran perusahaan raksasa tersebut. Pekan lalu Uber mengungkap dugaan sang peretas terasosiasi dengan kelompok Lapsus$.

Kelompok peretas Lapsus$, disinyalir menjadi dalang peretasan sejumlah jenama seperti Okta, Microsoft, Nvidia, hingga Samsung pada awal tahun ini. Hingga pada Maret tahun ini, kepolisian London menangkap tujuh orang berusia 16 hingga 21 tahun, yang diduga terkoneksi dengan kelompok itu.

Bloomberg pun melaporkan dugaan dalang dibalik Lapsus$, yakni seorang remaja 16 tahun dari Oxfordshire, Inggris. Rupanya, media Inggris tersebut melacak pelaku dengan memanfaatkan informasi personalnya yang bocor ke dunia maya, diduga oleh kompetitornya.