Aplikasi Corite beri penggemar kesempatan untuk jadi investor musisi favoritnya

Mantan direktur komersial Universal Music Group, Mattias Tengblad, meluncurkan aplikasi bernama Corite yang memberi kesempatan bagi penggemar untuk menjadi investor musisi kesukaannya.

Melansir BBC (6/2), Corite yang berbasis di Stockholm, Swedia, ini dibuat untuk memberi kesempatan musisi pendatang baru untuk menghindari label rekaman di awal.

Hal itu dilakukan sebab biasanya label menghasilkan lebih banyak keuntungan finansial dibanding musisi.

“Kami menantang status quo (kondisi saat ini) industri musik,” ujar Tengblad tentang aplikasi Corite yang pertama diluncurkan pada Oktober 2019.

Baginya, Corite “memberi kesempatan pecinta musik untuk berinvestasi ke musik kesukaannya, musisi favoritnya, dan mendapat secuil keuntungan dari layanan streaming seperti Spotify dan Apple (Music).”

Model aplikasi ini menawarkan keamanan finansial musisi dari perkembangan jumlah penggemarnya. 

Tidak hanya membawa angin segar bagi para pelaku industri musik, di sisi lain, penggemar pun bisa mengambil keuntungan dari investasi yang diberi kepada musisi favoritnya. 

Meski seperti investasi ekonomi lainnya, hal itu riskan. Dengan artian, bisa saja penggemar kehilangan uang investasinya bila perkembangan karier musisi tak semulus yang dibayangkan.

Baca juga: Thomas Bangalter dari Daft Punk perdana tampilkan wajahnya dalam album solo

Model kerja aplikasi Corite

Aplikasi garapan Tengblad ini, menghadirkan fitur “campaign” (promosi) yang dapat diisi musisi pengumuman rilis musik terbarunya.

Rilisan tersebut bentuknya bisa beragam, bahkan sekecil single lagu dengan cuplikan rekaman berdurasi 30 detik yang ditayangkan di Corite. 

Jika single itu telah rampung digarap sang musisi, Corite akan menyebarkannya di berbagai layanan streaming, mengumpulkan, serta mendistribusikan pendapatan dari situs tersebut ke musisi dan investor.

Selanjutnya, pengguna aplikasi dapat melihat berapa banyak dana yang digalang sang musisi, mulai dari $500 hingga puluhan ribu dolar. 

Mengikuti cara main investasi yang mengharapkan pengembalian keuntungan, musisi juga akan memberi keterangan berapa banyak penghasilan yang didapatnya jika lagu mencapai angka tertentu dalam jangka satu tahun. 

Dilaporkan oleh BBC, angka pengembalian keuntungan ini berkisar antara 1,4 hingga 1,7 kali dari jumlah investasi awal fans

Jadi, setidaknya jika kita memberi Rp100.000, setidaknya dalam setahun investasi akan kembali dengan jumlah minimal Rp140.000.

Corite hadir untuk menggantikan peran label rekaman

Melansir sumber yang sama, Tengblad mengatakan bahwa aplikasi garapannya akan memberi keuntungan lebih banyak bagi musisi dibanding menjalin kesepakatan bersama label rekaman.

Di luar soal keuntungan, menurut mantan direktur komersial Universal Music Group tersebut, kesuksesan karya musik hari ini menghadapi tantangan baru, yakni persaingan di dunia media sosial.

“Walau label rekaman memiliki cara terbaik di dunia ini, media sosial hari ini telah membuat promosi menjadi lebih rumit. Label rekaman tak lagi mengetahui cara untuk membuat sesuatu menjadi populer,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tengablad mengklaim bahwa Corite akan menghadirkan, “kekuatan dari para penggemar, dengan investasi finansial yang akan menjadi penyokong musisi.”

Meskipun, Jeremy Lascelles, co-founder dan petinggi label rekaman dan manajer musik Blue Raincoat Music berpendapat bahwa perusahaan rekaman sebenarnya masih menempati posisi yang penting.

“Era digital memang telah mengambil kekuatan dari label rekaman, tetapi mereka (label rekaman) masih memiliki posisi penting bagi musisi,” ujar Lascelles, dikutip dari BBC (6/2). 

Menurut Lascelles, perusahaan semacamlah yang memiliki akses ke pendanaan dan pemangku industri musik. “Mereka memiliki kekuatan pemasaran, akses ke media, radio, TV (televisi), dan lainnya.”

Alan Walker, musisi yang telah jaring pendanaan dari Corite

Ketika banyak musisi kesulitan meraih keuntungan dari layanan streaming, seorang musisi dan produser asal Norwegia bernama Alan Walker disinyalir memiliki kekayaan bersih $20 juta (sekitar Rp301,2 miliar).

Disinyalir bahwa kekayaan itu turut didukung oleh Corite yang telah digunakan Walker sejak tahun lalu.

Ya, Alan menggunakan aplikasi itu untuk memberi kesempatan bagi penggemarnya berpartisipasi dan mendapat keuntungan dari kesuksesan finansialnya. 

Menurut BBC, setidaknya 8.000 penggemar telah berinvestasi untuk single-nya, dan menjaring, “lebih dari $100.000 (sekitar Rp1,5 miliar) dari fans untuk proyek kami sejauh ini.”

Seorang penggemar Walker, mahasiswa bernama Effie Sampson, telah menginvestasikan dana sebesar $35 (sekitar Rp527 ribu) dan sejauh ini telah mendapat dana kembali sebesar $19,13 (sekitar Rp286 ribu).

Namun, Sampson mengaku bahwa dirinya tak mengharapkan keuntungan. “Aku melakukannya untuk musisi yang kusukai, dan kamu akan merasa lebih terlibat dalam lagu yang kalian dengarkan.”

Merespon hal ini, seorang psikolog bisnis bernama Stuart Duff asal Inggris menyatakan bahwa alasan seperti Sampson dapat menjadi pondasi dari kesuksesan Corite di masa mendatang.

“Investasi akan memperkuat hubungan antara musisi dan penggemarnya dan musisi akan menjalin kedekatan psikologis yang lebih dengan para penggemarnya,” ujar Duff.

Walker pun mengujar pendapat yang serupa, menurutnya Corite, “menghadirkan jalan untuk memberi kembali ke komunitas ‘Walkers’ dan menunjukkan apresiasi atas apa yang telah kami bangun bersama.”