Bandai Namco gugat mantan karyawan atas transaksi ilegal ponsel perusahaan sejak 2015

Bandai Namco Holdings dikabarkan telah menggugat seorang mantan karyawan yang telah menjual ponsel (smartphone) perusahaan tanpa izin sejak 2015 silam sampai tahun lalu.

Melansir ANIMENEWSNETWORK (21/1), kabar itu diumumkan langsung oleh anak perusahaan dari Bandai Namco Entertainment asal Jepang tersebut, pada Rabu (18/1) kemarin. 

Ternyata, berdasarkan keterangan resmi mereka, mantan pekerja tersebut telah melakukan jual beli smartphone milik perusahaan untuk keuntungan ekonomi pribadinya. 

Namun, Bandai Namco Entertainment telah memberhentikan karyawan pada Desember tahun lalu. 

Awal mula kecurigaan jual beli smartphone

Menurut keterangan resmi Bandai Namco Holdings, perusahaan mulai mencurigai transaksi smartphone itu setelah menemukan ketidaksesuaian jumlah ponsel yang terdaftar di sistem dan yang digunakan.

Mereka menemukan bahwa angka ponsel yang tercantum di sistem internal mereka berbeda dengan jumlah gawai yang digunakan karyawan-karyawannya pada November 2021.

Alhasil, Bandai melancarkan investigasi internal sejak kala itu.

Baca juga: Hadir sebulan lagi, DIGIMON CON digelar secara gratis dan bisa diakses seluruh penggemar di dunia

Investigasi menemukan 4.400 ponsel perusahaan dijual tanpa izin

Setelah Bandai melakukan investigasi lanjutan, mereka menemukan seorang karyawan yang diduga menjadi dalang dari ketidaksesuaian angka pada sistem tersebut pada April 2022 silam.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan menemukan bahwa karyawan itu telah melakukan penggelapan data dan menjual sebanyak 4.400 ponsel milik perusahaan selama lebih kurang tujuh tahun.

Karyawan yang telah dipecat itu ternyata telah melakukan transaksi gelap tersebut kurang lebih tujuh tahun, tepatnya sejak April 2015 hingga April 2022. 

Setidaknya nilai seluruh smartphone yang dijualnya, berkisar di angka ¥600 juta (sekitar Rp69 miliar).

Insiden yang turut berdampak bagi eksekutif perusahaan

Lebih lanjut, transaksi ilegal yang telah berjalan selama bertahun-tahun ini ternyata turut membawa dampak bagi para eksekutif perusahaan.

Sejumlah jajaran eksekutif Bandai Namco Holdings dan bandai Namco Entertainment akan mendapat pemotongan gaji sekitar 10% hingga 30% dari pendapatan bulanan mereka selama tiga bulan ke depan.

Hal itu dilakukan sebagai langkah tanggung jawab mereka atas kerugian yang diraih perusahaan.