Seniman Jepang dan kurator Indonesia gelar pameran “The Color Cleanser” di Yogyakarta

Seniman Jepang bernama Hiroshi Mehata berkolaborasi dengan kurator Indonesia, Octalyna Puspa Wardany, gelar pameran “The Color Cleanser” di Galeri Lorong, Yogyakarta.

Berdasarkan keterangan Galeri Lorong, pameran tersebut menjadi bagian dari program The Collaboration Art Project dari lembaga kebudayaan bernama RASIKEI.

Di luar itu, rupanya Hiroshi dan Octalyna telah memulai proyek kolaborasinya sejak Desember 2021 silam, tepatnya ketika pandemi COVID-19 masih berada di puncaknya. 

Alhasil, selama proses awal penggarapannya, seniman Jepang dan kurator Indonesia itu hanya berkomunikasi jarak jauh melalui media daring.

Setelah 1,5 tahun proses tersebut dijalankan, pada “The Color Cleanser” yang dibuka mulai 17 Juni lalu, pameran akan menampilkan 17 lukisan terbaru Hiroshi yang begitu khas.

Tak hanya itu, “The Color Cleanser” turut menampilkan tiga karya interaktif yang dapat membawa pengalaman baru bagi pengunung. 

Pameran “The Color Cleanser” sendiri dibuka hingga 25 Juni mendatang dan para pecinta seni juga dapat menikmatinya secara virtual melalui The Color Cleanser untuk gawai Android. 

“Bak bermain gim. Kita dapat berjalan secara virtual dalam galeri 3D atau melompat ke ruang fantasi dan menyaksikan lukisan dan karya-karya virtual,” tulis Galeri Lorong dalam unggahan Instagramnya (17/6).

Baca juga: Pameran tunggal I Gusti Ayu Kadek Murniasih digelar Gajah Gallery pada Art Basel 2023

Kolaborasi dimulai dari ketertarikan kurator Indoneisa terhadap karya Hiroshi

Melansir TEMPO.CO (18/6), ide awal pameran ini bermula dari ketertarikan OPe Wardani, panggilan akrab sang kurator, atas gaya terbaru lukisan Hiroshi yang dibagikan lewat Facebook-nya pada Desember 2021 silam.

Selanjutnya, keduanya sepakat untuk menjalin kolaborasi dengan kondisi di mana Hiroshi berada di Tokyo dan OPe yang tengah melangsungkan penelitian bersama komunitas adat Boti di Nusa Tenggara Timur.

“Semua kami diskusikan lewat Facebook Messenger. Dari konsep proyek seni, konsep karya, bentuk-bentuk hingga reviu karya yang digarap,” ujar OPe dalam keterangan resminya. (18/6)

Pameran tampilkan 17 lukisan akrilik dan tiga karya interaktif multidimensi

Lebih lanjut, selama pameran “The Color Cleanser”, pengunjung dapat menikmati 17 lukisan terbaru Hiroshi yang berbahan cat akrilik di atas kanvas berbentuk persegi dan lingkaran.

“Karya-karyaku berfokus untuk melambangkan kebisingan ingatan yang kacau, bentuk abstrak yang selalu berubah dari semua alam, yang terus menerus dirantai bersama, diubah dalam kombinasi tak terbatas oleh akumulasi kesan yang dideformasi,” ungkap Hiroshi, dikutip dari TEMPO.CO.

Selain lukisan, tiga karya interaktif multidimensi dalam bentuk aplikasi turut diluncurkan Hiroshi beserta OPe sebagai kurator pameran. 

Pertama, Hiroshi menampilkan karya “Color Sound Generator” yang menghadirkan suara dari muatan warna.

Selanjutnya, ada pula karya bernama “Moon Echo” yang pernah dipamerkannya di Makassar Biennale pada 2019 yang mengajak audiens memainkannya melalui sejumlah perangkat dan earphones.

Terakhir, aplikasi The Color Cleanser yang diluncurkan untuk Android, turut menjadi salah satu karya dalam pameran “The Color Cleanser”.