Gugatan Vogue terhadap Drake dan 21 Savage terselesaikan dan capai kesepakatan

Gugatan Vogue terhadap Drake dan 21 Savage capai kesepakatan.

Drake dan 21 Savage telah mencapai kesepakatan penyelesaian dengan perusahaan induk Vogue, Condé Nast.

Melansir Variety (16/2), sebelumnya keduanya digugat raksasa media tersebut pada November lalu.

Hal tersebut lantaran kedua musisi tersebut menggunakan sampul majalah Vogue palsu untuk mempromosikan album kolaborasinya yang bertajuk “Her Loss”.

Meskipun jumlah dalam kesepakatan tersebut tidak disebutkan, tetapi menurut memo yang ditulis oleh penasihat umum Condé Nast Will Bowes, pelanggaran merek dagang asli meminta ganti rugi senilai $4 juta atau sekitar Rp60,7 miliar.

Bowes turut mengatakan penyelesaian tersebut akan “meningkatkan hasil kreatif yang tengah berlangsung, termasuk editorial Vogue”. 

Adapun kesepakatan  tersebut juga berisi perintah permanen yang melarang penggunaan komersial lebih lanjut dari merek dagang Vogue.

“Sebagai perusahaan kreatif, tentunya kami paham bahwa merek kami dari waktu ke waktu terus menjadi referensi dari karya kreatif lainnya,” kata Bowes.

Ia kemudian melanjutkan, “Namun, dalam hal ini, jelas sekali bahwa Drake dan 21 Savage memanfaatkan reputasi Vogue untuk tujuan komersial mereka sendiri dan, dalam prosesnya, membingungkan audiens yang mempercayai Vogue sebagai suara otoritatif dalam fesyen dan budaya.”

Baca juga: Dr. Dre somasi politisi AS yang gunakan lagu “Still D.R.E” untuk promosi politik

Cover album “Her Loss” dinilai menimbulkan kebingungan

Seperti disebutkan sebelumnya, Drake dan 21 Savage digugat setelah mengunggah sampul majalah Vogue palsu di media sosialnya untuk mempromosikan album terbaru keduanya.

Condé Nast menilai kampanye yang dilakukan oleh kedua rapper ternama itu menimbulkan kesalahpahaman bahwa mereka akan muncul di sampul majalah Vogue isu berikutnya.

Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal Manhattan, dijelaskan bahwa “Semua ini palsu. Dan tidak ada satu pun yang mendapatkan persetujuan dari Condé Nast.”

Dalam memo yang dikeluarkan pada Kamis (9/2), Bowes mengatakan bahwa pihak Vogue telah berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan damai, tetapi tampaknya diacuhkan oleh Drake dan 21.

Di sisi lain, mereka tetap menggunakan nama Vogue untuk mencetak edisi dan sampul palsu Vogue, beserta aset pemasaran lainnya, unggahan video, hingga media sosial, seperti wawancara palsu dengan Vogue untuk serial “What’s in My Bag?”, dikutip dari Hypebeast (17/2).

Tidak hanya itu, duo rapper itu juga melakukan publikasi dengan merilis cuplikan wawancara palsu yang masih berkaitan dengan album “Her Loss”. 

Beberapa di antaranya ialah penampilan palsu di “The Howard Stern Show”, “Tiny Desk” NPR, dan “Saturday Night Live”.