Koleksi fesyen ini mampu melindungi pemakainya dari pengenalan wajah AI

Sebuah startup asal Italia, Cap_able, memanfaatkan teknologi untuk menciptakan koleksi fesyen yang mampu melindungi pemakainya dari pengenalan wajah artificial intelligence (AI).

Koleksi dengan motif print yang cukup ramai dalam koleksi bernama Manifesto Collection itu diketahui dapat membuat kamera AI kebingungan hingga membuatnya tak dapat mengenali sang pemakai.

Melansir Fashion United (26/1), Cap_able mengatakan bahwa mereka memiliki misi untuk menawarkan produk berteknologi tinggi yang membuka diskusi tentang isu terkini yang akan membentuk masa depan.

Tidak hanya itu, Manifesto Collection pun merupakan koleksi pertama dengan bahan rajutan yang bisa menangkal pengenalan wajah.

Dikutip dari CNN Business (16/1), koleksi itu terdiri dari sweater, hoodie, celana, kaus, sampai dress.

Baca juga: Well fashion, ketika pakaian menjadi wearable self-care

Awal mula terciptanya

Co-founder sekaligus CEO Cap_able Rachele Didero mengatakan, koleksi fesyen ini diluncurkan lantaran ketika berada di depan kamera, ia tidak memiliki pilihan untuk memberikan datanya atau tidak.

“Jadi kami menciptakan bahan pakaian yang bisa memberikan kemungkinan untuk membuat pilihan tersebut. Kami tidak mencoba untuk memberontak,” ujar Didero.

Didero, yang saat ini berusia 29 tahun, merupakan mahasiswa PhD di jurusan Textile and Machine Learning for Privacy di Milan’s Politecnico. 

Ide untuk menciptakan teknologi ini rupanya telah muncul ketika dirinya menempuh pendidikan magister di Fashion Institute of Technology di New York.

Saat itu, ia membaca tentang bagaimana para penyewa di Brooklyn harus melawan rencana tuan rumahnya untuk memasang sistem masuk menggunakan pengenalan wajah untuk bangunannya.

“Salah satu teman saya insinyur ilmu komputer, jadi bersama-sama kami mengatakan, ‘Ini merupakan sebuah masalah dan mungkin kita bisa menggabungkan desain fesyen dengan ilmu komputer untuk menciptakan sesuatu yang bisa dipakai sehari-hari untuk melindungi data’,” ungkapnya.

Cara kerja Manifesto Collection

Pakaian rajut dalam koleksi tersebut rupanya dilengkapi dengan fitur algoritma yang terintegrasi dalam bentuk tekstur yang dirancang untuk dipakai tanpa meninggalkan efektivitasnya.

Dengan begitu, dapat menyatu sempurna dengan volume tubuh.

Alih-alih melihat wajah yang memakai pakaian tersebut, sistem AI justru akan melihat anjing, zebra, jerapah, atau orang-orang kecil yang ada di dalam bahan pakaian.

Lewat koleksi ini, Cap_able ingin menyorot isu privasi yang membuka diskusi mengenai pentingnya perlindungan dari penyalahgunaan kamera pengenal wajah.

Dalam sebuah pernyataan, jenama tersebut mengatakan bahwa koleksi ini turut mencerminkan permasalahan yang dewasa ini muncul di kehidupan sehari-hari, serta melibatkan masyarakat di seluruh dunia yang membatasi hak individu.

Adapun proses untuk menciptakan pakaian ini telah dipatenkan pada 2021 lalu dan Cap_able akan menciptakan versi fisik dari motif pakaiannya menggunakan Computerized Knitwear Machine.

Jika tertarik untuk membeli dan merasakan langsung fungsinya, produk fesyen berteknologi tinggi tersebut pun dapat diperoleh dengan harga mulai $300 atau sekitar Rp4,4 juta.