Usai dikritik netizen, M&M’s tunjuk Maya Rudolph untuk jadi ‘spokescandies’ baru

Setelah menuai kontroversi akibat perubahan maskot ‘spokescandies’ tahun lalu, M&M's kabarkan pada Senin (23/1), bahwa peran itu akan digantikan oleh aktris sekaligus komedian Maya Rudolph.

Lewat keterangan resminya, M&M's mengatakan bahwa mereka akan menghentikan sementara penggunaan maskot permen cokelat warna-warni dari posisi sebagai spokescandies M&M's.

Dalam keterangan yang juga diunggah di Twitter resmi jenama permen tersebut, keputusan itu diambil lantaran, hal terakhir yang M&M's inginkan adalah mempolarisasi atau membuat kubu berbeda.

Di samping itu, melansir BBC (24/1), sejak Januari 2022 M&M's juga telah merombak penampilan maskotnya menjadi lebih netral dan inklusif.

Kampanye M&M’s dapat kritik keras

Perubahan itu terlihat pada karakter permen perempuan dibuat mengenakan alas kaki yang lebih santai. Namun tak disangka, hal itu mengundang komentar netizen dan beberapa figur di Amerika Serikat. 

Akan tetapi, melansir NBC News (23/1), ternyata kritik semakin kuat setelah M&M's merilis kampanye “Flipping the Status Quo” (mengubah kondisi saat ini) pada 5 Januari tahun ini.

Sampai-sampai pembawa berita FOX NEWS Tucker Carlson, menyebut langkah itu sebagai ‘woke M&M’s’.

“Kami tidak mengira itu akan menggemparkan internet. Tapi sekarang kami sadar, bahkan sepatu dari permen bisa membuat adanya polarisasi,” tulis M&M’s.

Baca juga: Menyasar Gen Z, merek minuman lokal milik ATERIA Group utamakan komunitas sebagai strategi pemasaran

Alasan Maya Rudolph dipilih sebagai ‘spokecandies’

Akibat drama internet atas sepatu yang dikenakan maskot-maskotnya, M&M's, “memutuskan untuk memberhentikan sementara para spokescandies,” dan menggantikannya dengan Maya Rudolph.

Pasalnya, M&M's melihat bahwa aktris dan komedian Maya Rudolph merupakan sosok, “yang bisa disetujui dan dicintai oleh seluruh masyarakat Amerika.”

Rudolph pun dikabarkan akan pertama tampil sebagai ‘spokescandies’ terbaru M&M's dalam iklan kejuaraan olahraga Amerika Serikat SUPER BOWL, yang akan tayang di 12 Februari mendatang.

Kepada TODAY.com, Rudolf mengatakan bahwa dirinya sangat bersemangat untuk posisi terbarunya ini.

“Seumur hidup saya, saya selalu menyukai permen, dan saya merasa terhormat untuk diajak menjadi bagian dari kampanye legendaris ini,” ujar Maya Rudolph.

Sindiran pembawa berita FOX NEWS kepada M&M's

Lebih rinci tentang sindiran Carlson terhadap M&M’s, setelah kampanye “Flipping the Status Quo” dirilis di awal tahun ini, dalam sebuah siaran, pembawa berita itu mengatakan, “M&M’s bangun telah kembali.”

Pasalnya, kampanye yang bertujuan untuk menggalang dana bantuan bagi perempuan di industri kreatif itu, dilakukan dengan meluncurkan produk berkemasan limited-edition berisi dua karakter perempuan ‘spokescandies’ yang dianggap Carlson, “kurang seksi.”

Carlson secara gamblang menyinggung soal maskot hijau M&M’s yang sebelumnya mengenakan heeled boots, diubah menjadi menggunakan sepatu kets. Serta maskot berwarna ungu, yang disebutnya, “berukuran besar dan obesitas.”

Sindiran serupa juga dilayangkan Carlson tahun lalu, ketika versi terbaru maskot berwarna cokelat M&M’s tampak mengenakan heels berbeda, lebih pendek dibanding bentuk sepatu dalam versi sebelumnya.

“M&M’s tidak akan pernah puas, hingga karakter kartun mereka menjadi benar-benar tidak menarik dan sepenuhnya androgini (berkarakter maskulin dan feminin di saat yang bersamaan),” ujar Carlson.

Lebih lanjut Ia mengatakan, M&M’s akan melakukan perombakan itu sampai ke tahap di mana, “Kalian tidak lagi berkeinginan untuk minum bersama mereka semua (karakter maskot). Itulah tujuan (M&M’s).”