MR.DIY gandeng Wulang Sunu, hadirkan instalasi seni di toko flagship pertamanya!
MR.DIY berkolaborasi dengan seniman asal Yogyakarta Wulang Sunu dalam pembukaan gerai ke-900 dan flagship pertamanya di Lotte Mall Jakarta.
Kolaborasi ini menghadirkan instalasi seni unik yang hanya dapat dinikmati pengunjung di gerai MR.DIY Lotte Mall Jakarta.
Selain menjadi toko terbesar di jaringan MR.DIY, toko ini menonjolkan kearifan lokal melalui ornamen rotan yang menjadi bahan khas Indonesia dan ukiran kayu untuk menciptakan pengalaman belanja modern namun tetap hangat dan dekat dengan pelanggan.
Melalui konsep ini, MR.DIY turut ingin menjadi bagian dari pengenalan talenta seni Indonesia yang kaya ke lebih banyak masyarakat.
“Kita bisa tumbuh besar karena dukungan masyarakat Indonesia. Kita merasa pembukaan flagship pertama ini bisa menjadi momentum untuk memberikan apresiasi lebih, salah satunya melalui kearifan lokal dan seniman lokal melalui karya Wulang Sunu,” terang Head of Marketing MR.DIY Indonesia Ria Sutrisno dalam konferensi pers, Jumat (22/11), di MR.DIY Lotte Mall Jakarta.
Tak hanya instalasi seni, MR.DIY juga meluncurkan merchandise eksklusif berupa cushion, notebook, totebag, kaos, stiker, dan pop socket yang menampilkan ilustrasi karya Wulang Sunu.
Menurut Ria, ini merupakan upaya yang dilakukan MR.DIY agar lebih banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati karya seni dengan harga terjangkau.
Ia menjelaskan, “Banyak orang Indonesia yang suka dengan seni, namun tidak semua memiliki privilege untuk menikmati seni. Kita memikirkan bagaimana caranya agar seni menjadi lebih inklusif, sehingga kita buat dalam bentuk lebih kecil melalui merchandise yang dapat dipakai sehari-hari.”
Menariknya, sebanyak 20% keuntungan yang diperoleh dari setiap penjualan merchandise ini akan disumbangkan ke Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) untuk mendukung program sosial dan pendidikan yang memberdayakan anak-anak dan ibu-ibu di sana dalam hal seni serta kewirausahaan.
Donasi ini menjadi cara MR.DIY untuk berperan aktif memberikan timbal balik kepada masyarakat yang mereka layani.
Baca juga: Sukses diadakan kembali, pengunjung Art Jakarta Gardens edisi ketiga meningkat
Cerita di balik instalasi MR.DIY karya Wulang Sunu
Waktu pembuatan instalasi seni ini memakan waktu selama dua bulan. Karya ini dibuat dengan beberapa lapisan yang terinspirasi dari relief-relief candi.
Terdapat empat instalasi yang dihadirkan di sini, yang mana masing-masing karya merepresentasikan rumah dan pelanggan yang berbelanja, serta kategori-kategori produk yang ditawarkan oleh MR.DIY.
“Instalasi ini juga dilengkapi dengan elemen anyaman untuk menyamakan ide interior MR.DIY, sehingga karyanya terlihat menyatu dengan toko. Saya juga mengambil inspirasi dari peralatan rumah tangga, serta 10 kategori produk yang ditawarkan oleh MR.DIY,” ungkap Wulang Sunu dalam kesempatan sama.
Melalui karya seni dan merchandise yang dihadirkan di MR.DIY Lotte Mall Jakarta, ia berharap akan makin banyak orang yang mengenal dan tertarik terhadap karya-karya seniman lokal.
MR.DIY juga menghadirkan lokakarya bagi pengunjung yang hadir, di mana mereka berkesempatan untuk mendapatkan art kit dan melukis totebag MR.DIY x Wulang Sunu dengan kreativitasnya sendiri.
Sebagai informasi, terdapat lebih dari 18.000 jenis produk dari 10 kategori yang dihadirkan di toko flagship ini, mulai dari peralatan dan perabotan rumah tangga, peralatan listrik, alat tulis dan olahraga, perkakas, dan kategori pelengkap lainnya seperti mainan anak, aksesoris mobil, serta perhiasan dan kosmetik.
Meskipun lebih besar dan lengkap, MR.DIY memastikan harga setiap produk yang dijual tetap terjangkau.
President Director MR.DIY Indonesia Edwin Cheah mengatakan, ia berharap pelanggan dapat memperoleh pengalaman belanja yang lebih menyenangkan dengan adanya flagship store ini.
“Toko ke-900 dan flagship pertama ini merupakan tonggak sejarah baru dalam ekspansi berkelanjutan kami. Dengan komitmen untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga Indonesia dan mendekatkan diri ke area di mana pelanggan kami berada, pencapaian ini mencerminkan kepemimpinan kami dalam membangun bisnis yang adaptif dan orientasi pertumbuhan jangka panjang yang kuat,” tutup Edwin.