Opening NAAGA Bar, rayakan warisan budaya Indonesia lewat koktail
Di tengah-tengah banyaknya bar di Jakarta, NAAGA Bar, sebuah artisanal bar yang dipersembahkan ISMAYA Group hadir untuk masyarakat dengan konsep yang berbeda, yaitu kearifan nusantara.
Selaras dengan namanya, akar inspirasi dari NAAGA Bar ialah makhluk mitos yang dihormati, Naga.
Hal ini pun sesuai dengan tujuan NAAGA Bar, yakni untuk melambangkan kekuatan, umur panjang, dan keajaiban, memantapkan dirinya sebagai kekuatan terdepan dalam industri bar global.
Pasalnya, NAAGA bukan sekadar bar atau tempat untuk menikmati minuman. Lebih dari itu, baru ini merupakan perayaan warisan budaya Indonesia yang sangat kaya dan istimewa.
Antha Sanjaya, Group Marketing Manager ISMAYA Group Lifestyle, pun mengatakan konsep tersebut adalah cara agar NAAGA bisa hadir dengan berbeda, spesial, dan punya value tersendiri.
“Saat kita pengen cover Indonesia kita nggak cuma mau di permukaan, tetapi lebih dalam. Jadi gimana caranya orang bisa eksplor Indonesia melalui produk kita, yaitu koktail,” ujar Antha dengan semangat kepada TFR saat ditemui di sela-sela grand opening NAAGA Bar pada Jumat (24/11) lalu.
Maka itu, NAAGA Bar mengajak setiap pengunjung untuk merasakan esensi Indonesia, melalui koktail, perpaduan rempah-rempah lokal yang kental, presentasi yang mewah, dan atraksi yang menawan.
Menariknya, tidak hanya dari produk unggulannya yakni koktail, NAAGA Bar membawa pengunjung keliling Indonesia dengan makanan hingga desain interiornya yang sangat terinspirasi dari desain-desain kekayaan budaya nusantara. .
Mengenal koktail NAAGA, menjelajah Indonesia
Mengamini konsep dan tujuannya, Antha mengatakan, “Dengan nyicipin koktail NAAGA, pengunjung bisa eksplor Indonesia melalui jajaran koktail mulai dari Banda Neira, Padang, bisa berasa (seperti) di Bali. Kombinasi rasa yang lain dari yang lain, dengan cita rasa yang bikin kaget, tapi positif.”
Bisa demikian karena NAAGA memikirkan konsep, rasa, hingga nama tiap koktail dengan cukup lama dan banyak pertimbangan. Dengan begitu, orang akan selalu tertarik untuk mencoba.
Tak heran, koktail yang eksperimental dan penuh kreasi baru menunjukkan komitmen NAAGA untuk mendorong batas-batas mixology, menawarkan para tamu pengalaman yang unik dan tak terlupakan.
Salah satunya lewat koktail yang diberi nama Padang. Seperti namanya, koktail ini meninggalkan rasa dan aroma gulai tapi tetap liqueur. Bahkan di sampingnya ada kerupuk kulit dicocol kuah gulai.
Tidak hanya itu, semua ide tiap koktail harus khas Indonesia dan Antha menjelaskan bahwa NAAGA sudah punya pilarnya, yakni Royal Treasure, Mother Nature, Legend, dan Heritage.
Baca juga: Beyond Batik: Menjelajahi keragaman kain tradisional Indonesia
Beberapa nama koktailnya pun sangat familiar bagi masyarakat Indonesia, sebut saja Kopi Joss dan Pinisi di Royal Treasure. Ada pula Kawah Ijen, Danau Toba, dan Cendrawasih di Mother Nature.
Lalu, di Legend ada Banda Neira dan Majapahit, serta Padang dan Trunyan di Heritage. Di samping itu, ada pula delapan menu baru di seri The Classics, seperti Ketan Ijo, Mping, dan Terong Belanda.
Meski tak dimungkiri, “Ibaratnya kita main di pinggir jurang, suka nggak ya (sama rasanya). Paling tricky-nya, gimana kita membuat orang-orang berani mengambil gebrakan baru ini,” aku Antha.
“Tamu kita juga ada yang dari luar negeri, seperti Caucasian atau Indian. Mereka tertarik sama nama koktailnya. Jadi, selain minuman yang enak, ada juga cerita yang dibagikan,” tambahnya.
Gunakan bahan terbaik dari Indonesia
Selain nama yang sangat melokal, NAAGA menggunakan bahan-bahan segar dan terbaik dari seluruh Indonesia sembari memastikan tiap minuman menceritakan kisah unik dari asalnya.
Salah satu contohnya ialah buah merah yang digunakan pada minuman bernama Cendrawasih. Tak hanya pakai nama burung asal Papua, buah tersebut pun dikirim dari Papua.
“Beberapa bahannya didatangkan dari daerah aslinya. Kita memastikan, kalau nggak bahannya, liqueur-nya dari lokal, misalnya, arak Bali, tuak, fermentasi dari Papua dan Kalimantan,” ujar Antha.
Antha menjelaskan bahwa sampai ke akar tiap minuman dan makanan itu harus Indonesia. Baginya, tidak akan pas jika namanya khas Indonesia tapi bahannya ada yang dari luar negeri.
Bukan tanpa alasan, NAAGA Bar berusaha untuk meningkatkan kebanggaan dan pengakuan Indonesia di panggung dunia dalam komunitas bar dan penggemar bar yang dinamis.
Hadirkan kenyamanan
Di samping koktail dan makanannya, NAAGA juga menyelaraskan tema dengan desain interior barnya, misalnya dengan penggunaan kayu, kain batik pada dindingnya, hingga kaca bermotif wayang.
“Konsep kita Indonesia tanpa mengurangi budaya ataupun serunya, sehingga orang tidak masuk dengan kesan kuno. Kita Indonesian pride tapi tetap relevan dengan hari ini,” terang Antha.
Alhasil, sejak soft opening pada September 2023 lalu, respons para tamu yang datang 99% positif. Tak hanya suka dengan koktailnya, tempatnya, hingga ambience homey yang ada.
Selain menargetkan cocktails lovers, artisanal bar ini juga ingin menjangkau gen z, milenial, dan working class yang pulang kerja ingin relax, bernapas, dan sesuatu yang berbeda.
“We just want our customers to have fun and feel welcome like home. Kalau bisa jadi tempat orang istirahat setelah hari yang panjang dan dapat nilai tentang Indonesia, kita sudah senang,” pungkas Antha.